BPPAUD-Dikmas NTB latih pendidik terdampak gempa

id bppaud-dikmas ntb,pelatihan pendidik,pascagempa lombok,pemulihan psikologis

BPPAUD-Dikmas NTB latih pendidik terdampak gempa

Kepala BPPAUD-Dikmas NTB Eko Sumardi (Antaranews NTB/Awaludin)

Tujuan khususnya bagaimana pendidik PAUD mampu menjadi orang tua hebat dan memahami program healing dengan EFT dan hipnoterapi
Mataram, (Antaranews NTB) - Balai Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BPPAUD-Dikmas) Nusa Tenggara Barat melatih 240 pendidik dan tenaga kependidikan yang terdampak gempa agar mampu memberikan pelayanan setelah terjadinya bencana alam.

Kepala BPPAUD-Dikmas NTB Eko Sumardi di Mataram, Selasa menjelaskan secara umum kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pendidik PAUD dalam memberikan pelayanan pemulihan psikososial bagi anak korban bencana alam.

"Tujuan khususnya bagaimana pendidik PAUD mampu menjadi orang tua hebat dan memahami program healing dengan EFT dan hipnoterapi," katanya pada penutupan bimbingan teknis psikososial bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD terdampak bencana alam.

Ia mengatakan sebanyak 240 peserta bimbingan teknis psikososial bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD berasal dari daerah terdampak gempa bumi, yakni Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, dan Sumbawa Barat.

Mereka diberikan materi tentang bagaimana menjadi orang tua hebat, program healing dengan Emosifonal Freedom Technique (EFT), dan hipnoterapi. Selain itu, ada permainan healing dan "brain gym", teknik bercerita dan mendongeng, serta teknik sulap untuk permainan.

Semua materi, kata Eko, diberikan oleh tim dari BPPAUD-Dikmas NTB, dan tiga orang pakar dari Taman Bermain Yogyakarta.

"Pelaksanaan bimbingan teknis dilakukan selama dua hari dengan beban materi sejumlah 15 jam pelajaran, di mana setiap jam pelajaran berdurasi 60 menit," ujarnya.

Pihaknya berharap seluruh pendidik dan tenaga kependidikan PAUD terdampak gempa yang mengikuti pelatihan mampu memahami dan menyebarluaskan bagaimana menjadi orang tua hebat kepada lembaga PAUD lainnya.

"Kami ingin agar seluruh peserta pelatihan mampu mempraktikkan pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan, khususnya kepada anak didiknya yang terdampak gempa," kata Eko.

Data BPPAUD-Dikmas NTB, jumlah gedung PAUD yang mengalami rusak berat, sedang dan ringan akibat gempa bumi sebanyak 307 unit. Seluruhnya tersebar di Kabupaten Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Barat, dan Lombok Tengah.

Para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD masih tetap menjalankan aktivitas belajar-mengajar, namun di dalam tenda dengan fasilitas yang terbatas.

"Berbicara pendidikan nonformal bisa dilakukan di mana saja. Ada yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam tenda, ada juga dalam bentuk sekolah alam (di bawah pohon)," ujar Eko.(*)