Korban gempa Mataram dilatih olah rumput laut

id rumput laut

Korban gempa Mataram dilatih olah rumput laut

Ilustrasi - Sejumlah perempuan menyortir rumput laut hasil panen mereka di Dusun Srewe, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, selong,Lombok Timur, NTB. (ANTARA Foto) (1)

Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan pengolahan rumput laut kepada puluhan warga di kota itu yang menjadi korban gempa bumi.

"Pelatihan pengolahan rumput laut kami berikan kepada 20 warga dari Lingkungan Pengempel dan Tegal yang merupakan wilayah terdampak masif gempa bumi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan, kegiatan pelatihan pengolahan rumput laut tersebut sedang berlangsung di "Rumah Produksi" yang berlokasi di Sayang-Sayang bekerja sama dengan UKM Ares Keluraha Karang Baru, yang merupakan salah satu UKM binaan DKP untuk bidang pemasaran.

Jenis pelatihan pengolahan rumput laut yang diberikan kepada 20 orang korban gempa di Mataram itu adalah jenis renginang dan tortila dengan bahan dasar rumput laut yang didatangkan dari Kabupaten Lombok Tengah.

"Untuk renginang selain bahannya rumput laut juga dari kolang-kaling, sedangkan tortila murni menggunakan bahan dasar rumput laut," katanya.

Menurutnya, dua jenis olahan rumput laut dipilih karena saat ini pemasaran hasil olahan perikanan itu sedang naik daun di pasaran dalam jaringan (daring), yang dijalankan oleh UKM Ares.

Bahkan, UKM Ares mengaku kewalahan melayani pesanan karena jumlah produksi tidak sesuai dengan pesanan. Karena itu, diharapkan peserta yang sudah dilatih ini bisa menjadi mitra UKM Ares dalam penyediaan stok.

"Peserta tinggal memproduksi, dan UKM Ares siap mengambil hasil produksi untuk dipasarkan. Jadi pemasarannya tidak terlalu sulit," katanya.

Setelah mendapatkan pelatihan, lanjutnya, para peserta langsung mendapatkan berbagai peralatan dan bahan baku pembuatan renginang dan tortila rumput laut beserta uang saku.

"Kami menyakini, uang saku dan berbagai peralatan yang diterima peserta bisa menjadi modal awal mereka untuk mulai menggeluti usaha tersebut," katanya.

Dengan demikian, masyarakat dapat bangkit dari bencana alam yang telah menimpa mereka sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Sujihartini menambahkan, dalam proses rekrutmen peserta pelatihan pihaknya melibatkan tim pendamping perikanan agar peserta yang ikut pelatihan benar-benar warga yang terdampak gempa dan memiliki kemauan dan semangat.

"Tujuannya, agar program pelatihan pengolahan rumput laut itu bisa tepat sasaran dan berkembang sesuai target yang kita harapkan," katanya.