Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah ke saluran air dan sungai agar tidak menghambat aliran air saat hujan.
"Terutama masyarakat yang berada di pinggir saluran air dan sungai, agar dapat menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke sungai," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.
Hal tersebut disampaikan sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi kesiapsiagaan Pemerintah Kota Mataram memasuki fenomena La Nina akibat cuaca ekstrem.
Baca juga: Sekolah di Mataram diimbau tingkatkan kebersihan antisipasi La Nina
Denny mengatakan, sejauh ini penanganan sampah rumah tangga dengan menggunakan kendaraan roda tiga sudah dilakukan secara maksimal. Sejak memasuki fenomena La Nina awal November, belum ada peningkatan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) yakni sekitar 180-200 ton per hari.
Namun demikian, yang perlu diantisipasi adalah pembuangan sampah di saluran air dan aliran sungai agar tidak menghambat aliran air saat puncak musim hujan.
Baca juga: Nelayan di Mataram diimbau waspada anomali cuaca
Untuk mengantisipasi hal tersebut, DLH sudah menerapkan tempat penampungan sementara (TPS) keliling di sejumlah titik di pinggir sungai.
Salah satunya di sepanjang Sungai Jangkuk, Kecamatan Selaparang, sampah-sampah warga yang tidak bisa terangkut petugas kendaraan roda tiga diarahkan untuk dikumpulkan pada satu titik di pinggir sungai.
"Setiap pagi, petugas kami akan datang mengangkut sampah tersebut. Yang penting masyarakat tidak buang ke sungai," katanya.
Karena itu, memasuki awal musim penghujan tahun ini volume sampah belum ada peningkatan, begitu juga dengan penambahan jumlah petugas.
Baca juga: Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Untuk penangan sampah di saluran air dan sungai, DLH Kota Mataram bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram.
DLH bertugas menangani sampah kering, sedangkan sampah basah yang ada di saluran air dan sungai menjadi ranah PUPR.
"Tapi kami tetap mengimbau warga agar tidak buang sampah ke saluran air dan sungai karena ini untuk kepentingan dan keselamatan bersama," katanya.
Baca juga: Pemangkasan pohon di Mataram untuk antisipasi cuaca ekstrem
Berita Terkait
Volume sampah Mataram naik sampai 2 ton per hari pada musim hujan
Senin, 11 November 2024 17:10
Kantor ramah lingkungan diterapkan di Lombok Tengah
Selasa, 5 November 2024 13:29
Pemangkasan pohon di Mataram untuk antisipasi cuaca ekstrem
Selasa, 5 November 2024 13:25
JRC optimalkan pengelolaan sampah di tingkat kawasan
Rabu, 30 Oktober 2024 21:03
DLH tampung sampah di TPS Sandubaya Mataram dampak kebakaran TPA
Senin, 28 Oktober 2024 14:39
DLH Mataram siap olah maggot menjadi pakan ikan air tawar
Sabtu, 19 Oktober 2024 17:13
DLH tekan volume sampah ke TPA Mataram hingga 60 ton per hari
Kamis, 17 Oktober 2024 15:56
Bantuan pembangunan TPST Kebon Talo Mataram bertambah menjadi Rp26 miliar
Rabu, 16 Oktober 2024 5:41