Sawah bagian selatan Mataram berpotensi terendam banjir

id Kota Mataram,Potensi Banjir,Bagian selatan,Dinas Pertanian

Sawah bagian selatan Mataram berpotensi terendam banjir

.

Kami telah menyiapkan sekitar 10 mesin sedot agar tanaman padi petani bisa diselamatkan ketika terjadi banjir
Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Pertanian Kota Mataram, menyebutkan, beberapa hektare sawah di bagian selatan ibu kota Nusa Tenggara Barat itu berpotensi terendam banjir saat musim hujan.

"Kami telah menyiapkan sekitar 10 mesin sedot agar tanaman padi petani bisa diselamatkan ketika terjadi banjir," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Selasa.

Berdasarkan data, areal sawah yang berpotensi terendam banjir di Mataram tidak lebih dari 10 hektare, dengan lokasi terbanyak di bagian selatan sebanyak 5 hektare, sedangkan di lokasi lain hanya berkisar setengah hektare sampai satu hektare.

Namun demikian, lanjutnya, sampai saat ini belum ada laporan tentang sawah petani yang terendam banjir akibat hujan yang terjadi beberapa kali di Mataram.

Bahkan, petugasnyapun sudah turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap sejumlah titik areal persawahan yang selalu menjadi "pelanggan" banjir saat musim hujan.

"Alhamdulillah, belum ada laporan. Mungkin karena intensitas hujan masih rendah dan sudah adaa perbaikan saluran terutama di kawasan selatan," katanya.

Dari hasil pantauan timnya, kondisi tanaman padi petani di kawasan bagian selatan saat ini baru masuk tanam sekitar 2-3 minggu. Pada usia tersebut tanaman padi sedang membutuhkan air.

Dengan demikian, jika terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi, tidak akan sampai merusak tanaman padi. Kecuali, jika usia padi sudah menjelang masa panen kemudian terkena banjir bisa membuat petani gagal panen.

"Memang ada di beberapa lokasi usia padi sudah masuk musim panen, tapi untungnya kawasan tersebut aman dari banjir. Jadi kalau tanamannya hanya sekedar rebah, tidak masalah selama akarnya kuat karena saat kena sinar matahari padi akan kembali ke bentuk semula," katanya.

Lebih jauh, Mutawalli menyebutkan, realisasi produksi padi di Mataram saat ini sudah mencapai sekitar 29 ribu hingga 30 ribu ton dari target tahun ini sebesar 32 ribu ton.

"Kami optimistis target tersebut bisa terealisasi dengan hasil panen akhir pada bulan Maret mendatang," katanya.