Jakarta (ANTARA) - Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret menyatakan bahwa 97 persen masyarakat Indonesia telah menyisihkan pendapatan mereka untuk menabung, berdasarkan ASEAN Consumer Sentiment Study 2024 yang dilakukan oleh pihaknya.
Namun, ia mengatakan bahwa hanya sebagian kecil yang menabung dengan nilai lebih dari 20 persen dari pendapatan mereka, terdiri dari 27 persen masyarakat yang menabung 21-30 persen dari pendapatan mereka dan 11 persen masyarakat yang menabung lebih dari 30 persen dari pendapatan mereka.
“Sayangnya cuma sekitar 38 persen yang menyimpan di atas 20 persen dan lumayan banyak yang sebenarnya (menyisihkan pendapatan untuk tabungan dengan nilai) masih jauh di bawah 10 persen,” kata Vera Margaret di Jakarta, Senin.
Pihaknya mencatat bahwa kelompok yang terbanyak adalah masyarakat yang menyisihkan 11-20 persen dari pendapatan mereka untuk menabung, yakni sebanyak 33 persen.
“Jadi kesadaran menabung itu sebenarnya sudah ada di masyarakat kita. Semua orang yang bekerja itu ingin bisa menabung, ingin menyisihkan penghasilannya untuk tabungan, pasti untuk berbagai rencana ke depannya,” ujarnya.
Untuk memperkuat budaya menabung di tengah masyarakat, UOB Indonesia pun mengadakan program “UOB Savings Weeks” mulai 2 Desember hingga 13 Desember mendatang di Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya.
Direktur Consumer Banking UOB Indonesia Cristina Teh Tan mengatakan bahwa program tersebut merupakan wujud komitmen pihaknya untuk mendorong masyarakat dalam mencapai kemerdekaan finansial (financial freedom).
Ia menuturkan bahwa melalui program tersebut, para nasabah dapat menumbuhkan nilai tabungan dan memperkuat keamanan finansial (financial protection) mereka.
Baca juga: Inovasi bank digital bangun kultur menabung anak muda
Berdasarkan CEIC Data, jumlah tabungan di Indonesia mencapai 528,7 miliar dolar AS (Rp8.389,4 triliun, kurs 1 dolar AS = Rp15.868 per Senin) pada September 2024, meningkat dari angka 487,8 miliar dolar AS (Rp7.740,4 triliun) pada September 2023.
“Data ini tidak hanya menggarisbawahi meningkatkan kesadaran finansial masyarakat Indonesia, tapi juga menunjukkan kepercayaan diri mereka untuk meningkatkan tabungan demi masa mendatang,” ucap Cristina.
Baca juga: Pentingnya kelola keuangan agar berbelanja bisa teratur
Ia menyatakan bahwa program UOB Savings Weeks tersebut juga akan diikuti oleh kampanye literasi keuangan lain yang rencananya akan diluncurkan pada perayaan Tahun Baru China pada Januari 2025 mendatang.
“Program baru tersebut akan menjadi promosi dan kampanye yang seru, asyik, inovatif, dan kreatif untuk nasabah kami,” imbuhnya.