Mataram (ANTARA) - Lembaga Penjamin Simpanan melalui Kantor Perwakilan LPS Wilayah II yang melingkupi Jawa Timur, Kalimantan, Bali, NTB dan NTT mendukung masyarakat pulau terluar tentang pemahaman dalam mengelola keuangan, salah satunya memberikan edukasi secara langsung kepada masyarakat di Pulau Medang, Kabupaten Sumbawa.
"Edukasi ini dilakukan demi meningkatkan wawasan masyarakat terkait literasi keuangan khususnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan secara bijak, salah satunya dengan memastikan bahwa uang hasil jerih payahnya melaut dan bertani disimpan di bank," kata Kepala Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II, Bambang S. Hidayat melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Selasa.
Dalam pemberian edukasi di Pulau Medang yang termasuk dari salah satu kawasan 3T (terluar, terdepan, tertinggal) di Provinsi NTB, terlibat sedikitnya 100 orang warga yang berasal dari kalangan nelayan, petani, ibu rumah tangga, perangkat desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Dengan adanya kegiatan yang dipastikan akan berlangsung secara berkala tersebut, ia berharap perekonomian masyarakat di wilayah 3T, dapat tumbuh dan berkembang.
"Kami juga akan mendorong pihak perbankan agar memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya di wilayah 3T," ujarnya.
Kegiatan edukasi kali ini dilaksanakan LPS bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB. Sosialisasi tersebut merupakan kali pertama digelar sejak Kantor Perwakilan LPS II diresmikan pada akhir Mei 2024.
Baca juga: LPS siapkan pilot project sistem IT untuk 100 BPR
Harapannya, masyarakat yang berada di pulau 3T ini tidak takut lagi menabung di bank. Karena LPS menjamin simpanan masyarakat di bank.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan dan perbankan terus meningkat, sehingga penjaminan simpanan yang dilakukan oleh LPS akan tercapai ke seluruh lapisan masyarakat.
Akhir kegiatan yang berlangsung hari ini, tim dari LPS turut membagi-bagikan buku terkait potensi sumber daya kelautan dan pengelolaannya.
Ia berharap buku tersebut dapat menjadi referensi warga dalam mengelola sumber daya kelautan sehingga menjadi nilai tambah perekonomian.
Baca juga: LPS menilai pertumbuhan ekonomi tetap solid meski di masa transisi
Kepala Desa Bajo Medang Jufrin yang mewakili warganya dari Pulau Medang mengaku senang dengan kegiatan literasi ini. Menurutnya, literasi keuangan terutama jaminan keamanan dalam menabung menjadi sangat penting bagi masyarakat medang.
"Senang tentunya, karena masyarakat kita jadi paham apa itu fungsi LPS dan OJK. Warga saya juga tidak perlu takut kalau nabung di bank," kata Jufrin.
Ia menyebutkan masyarakat Pulau Medang terdiri atas dua desa, yakni Desa Bajo Medang, dan Desa Bugis. Jumlah penduduknya sebanyak 3.000 jiwa, dengan beragam profesi yang didominasi sebagai nelayan dan petani.