Kerusakan lahan pertanian capai 869 ha akibat erupsi

id Pemkab Flotim, Flores Timur, Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, NTT, pertanian

Kerusakan lahan pertanian capai 869 ha akibat erupsi

Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau dari Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

Flores Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur (Flotim) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat mencatat kerusakan lahan pertanian dan perkebunan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mencapai 869 hektare (ha).

"Kerusakan lahan ini terjadi di dua kecamatan yaitu Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur Sebast Sina Kleden di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa.

Ia menambahkan komoditi pertanian dan perkebunan yang rusak karena material vulkanis di dua kecamatan tersebut seperti kacang, sorgum, ubi kayu, mete, cengkih, kelapa dan kakao.

"Kami sudah memperhitungkan di Kecamatan Wulanggitang 669 hektare, sedangkan Ile Bura 200 hektare lebih," ujarnya.

Ia menambahkan sebanyak 11 desa di Kecamatan Wulanggitang yang terdampak erupsi yakni Desa Ojan Letu, Hewa, Pantai Oa, Wae Ula, Nawakote, Boru, Boru Kedang, Hokeng Jaya, Pululera, Nileknohing dan Klatanlo. Sementara sebanyak tujuh desa terdampak erupsi di Kecamatan Ile Bura yakni Desa Nobo, Riang Baring, Lewo Awang, Lewotobi, Nurabelen, Nobo, Riang Rita dan Dulipali.

Baca juga: Pemerintah pastikan pilkada di Flores Timur-NTT tetap berlangsung

"Potensi kehilangan lahan sekitar 1.476 hektare yang pasti tidak bisa menanam, pasti berdampak kepada penerimaan petani, kesiapan pangan tentu akan susah dalam tahun 2025," katanya.

Ia berharap para petani yang berada di radius aman terdampak erupsi dapat mempersiapkan lahan dalam musim hujan tahun ini dan pemerintah daerah telah menyediakan bantuan berupa benih jagung hibrida dan padi gogo.

Baca juga: Kemensos salurkan santunan konflik sosial di Flores Timur

"Kecuali di Desa Hewa dan lainnya normal masih bisa, tapi butuhkan benih sehingga kami bantu benih jagung dan padi gogo, kalau kita sudah pulih mungkin kita akan melihat lagi dengan mengembangkan tanaman holtikultura seperti sayur-sayuran," katanya.

Pemerintah daerah, lanjut dia, akan memberikan bantuan pangan beras bagi warga terdampak erupsi pada Desember 2024 sehingga warga dapat memenuhi kebutuhan pangan.

"Kami berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional melalui Bulog secara periodik nanti ada beras cadangan pemerintah yang kami tingkatkan dengan bantuan 10 kg beras per kepala keluarga, secara rutin itu kami lakukan," katanya.