Mataram (Antaranews NTB) - Suasana duka masih menyelimuti band Seventeen yang harus kehilangan tiga personel utamanya karena bencana tsunami yang melanda wilayah Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) lalu.
Saat bencana terjadi, Seventeen sedang menunaikan tugasnya enghibur para peserta gathering yang diadakan oleh PLN. Namun, baru dua lagu dimainkan, tiba-tiba air datang menerjang dari belakang panggung yang memang letaknya berdekatan dengan laut dan seketika menghempas semuanya.
Peristiwa ini mengakibatkan tiga personel Seventeen, yakni Herman Sikumbang (gitar), Andi (drum), dan Bani (bass) tewas di lokasi kejadian. Menyisakan Riefian Fajarsyah sang vokalis yang berhasil selamat dari terjangan tsunami.
"Air pasang naik ke permukaan dan menyeret seluruh orang yang ada di lokasi. Sayangnya saat arusnya surut anggota kami ada yang bisa menyelamatkan diri sementara sebagian tidak menemukan tempat berpegangan. Posisi panggung tepat membelakangi laut," tulis pernyataan perwakilan manajemen Seventeen pada hari Minggu (23/12) lalu.
Kehilangan tiga personel utamanya, lalu bagaimana nasib grup band Seventeen kedepannya?
Masih berduka
Yulia Dian sebagai perwakilan manajemen Seventeen mengatakan saat ini pihaknya masih dalam suasana duka, sehingga belum ada pembicaraan mengenai rencana Seventeen kedepan setelah ditinggal tiga personel utamanya.
"Kami belum membicarakan ini. Semua masih berduka," ujar Yulia Dian saat dihubungi Antara, Selasa.
Dia menambahkan fokus utama manajemen dalam waktu dekat ini adalah menyelesaikan kontrak-kontrak yang telah dibuat sebelumnya oleh band Seventeen dengan berbagai pihak.
"Dalam waktu dekat kami harus mengurus kontrak-kontrak berjalan milik Seventeen," kata Yulia.
Sejatinya, menurut Yulia, jika bencana tsunami di wilayah Banten dan Lampung tidak terjadi, grup band Seventeen masih memiliki jadwal konser pada perayaan malam pergantian tahun.
"Iya ada manggung tahun baru di Mempawah (Kalimantan Barat)," ujarnya.
Grup band Seventeen dibentuk pada tahun 1999 di Jogjakarta. Hingga tahun 2018, grup band Seventeen telah memiliki 6 album, yaitu "Bintang Terpilih" (1999), "Sweet Seventeen" (2005), "Lelaki Hebat" (2008), "Dunia Yang Indah" (2011), "5ang Juara" (2013), dan "Pantang Mundur" (2016).
Selama berkarir, grup band Seventeen pernah beberapa kali berganti personel, di antaranya posisi vokalis pertama Doni yang digantikan oleh Ifan hingga sekarang. Antara menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga besar grup band Seventeen.
Berita Terkait
Kuburan massal korban tsunami Aceh dipadat peziarah
Rabu, 10 April 2024 17:43
Australia: Tidak ada korban massal di Tonga akibat tsunami
Senin, 17 Januari 2022 8:29
Keluarga korban tsunami Selat Sunda terima santunan dari Kemensos
Jumat, 28 Juni 2019 10:48
LKBN Antara Salurkan Bantuan Bagi Korban Tsunami Selat Sunda
Jumat, 4 Januari 2019 7:17
Satgas Korem 043/Gatam kembalikan uang temuan korban tsunami
Kamis, 3 Januari 2019 3:26
BMKG minta warga korban tsunami kembali ke rumah
Selasa, 1 Januari 2019 17:56
231 jenazah korban tsunami Selat Sunda teridentifikasi
Kamis, 27 Desember 2018 14:33
Warga Sumbar kirim rendang untuk korban tsunami
Kamis, 27 Desember 2018 10:33