Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bersama pakar, akademisi dan ahli jaminan kesehatan di Indonesia meluncurkan buku berjudul "Konsep, Implementasi dan Dampak Jaminan Kesehatan Nasional: Perjalanan Satu Dekade" yang mendokumentasikan perjalanan satu dekade pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan buku ini merupakan sebuah catatan yang merekam perjalanan panjang penyelenggaraan Program JKN dan manifestasi gotong royong bangsa Indonesia dari Sabang sampai dengan Merauke.
“Harapan saya, kehadiran buku ini bisa menjadi pengingat bagi semua pembacanya bahwa Program JKN yang saat ini juga telah mencapai universal health coverage (UHC), merupakan buah kerja keras bersama dan tugas kita untuk menjaga keberlangsungannya,” kata Ghufron dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Disunting langsung oleh Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Mundiharno, buku ini menggandeng beberapa penulis utama yang merupakan pakar, akademisi dan ahli dalam sistem jaminan sosial khususnya jaminan kesehatan seperti Hasbullah Thabrany, Chazali H Situmorang, Bayu Dwi Anggono, dan Teguh Dartanto.
Kemudian ada Donald Pardede, Kalsum Komaryani, Atik Nurwahyuni, Eko Setyo Pambudi, Timbul Siregar, Cut Sri Rozanna, Royasia Viki Ramadani, Atika Walujani Moedjiono dan penulis internal Duta BPJS Kesehatan.
Buku ini mengurai perjalanan satu dekade JKN melalui empat bagian utama, masing-masing menawarkan wawasan mendalam tentang konsep, implementasi, dampak, dan tantangan dalam penyelenggaraan JKN.
Sementara itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan upaya untuk memperkuat Program JKN harus terus dilakukan, baik melalui penguatan regulasi, peningkatan efisiensi operasional, maupun melalui inovasi kebijakan yang berorientasi pada kepentingan pemberdayaan masyarakat
“Sistem Jaminan Sosial Nasional yang kita jalankan sejak 10 tahun lalu merupakan pengalaman baru di Indonesia. Sistem ini langsung diimplementasikan dan langsung berjalan sukses.
Baca juga: Program UHC 2025 di Lombok Tengah dialokasi anggaran Rp101 miliar
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Mundiharno mengungkapkan buku ini adalah wujud apresiasi terhadap berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam perjalanan JKN selama satu dekade.
Dengan menggandeng para pakar, akademisi dan ahli, BPJS Kesehatan ingin memastikan bahwa buku ini tidak hanya mencerminkan perjalanan masa lalu, tetapi juga memberikan pandangan strategis untuk menghadapi tantangan di masa depan, kata dia.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan tandai satu dekade transformasi lewat berbagai capaian positif
“Buku ini juga menyoroti dampak luas JKN terhadap masyarakat Indonesia, mulai dari perluasan akses pelayanan kesehatan hingga penguatan sistem kesehatan nasional, " ujar Mundiharno.
Mundiharno menambahkan peluncuran buku ini diharapkan dapat mendorong diskusi yang konstruktif dan inspiratif mengenai masa depan JKN, memastikan bahwa sistem ini tetap relevan dan berkelanjutan dalam memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.