Pengembangan SDM dorong kelas menengah naik level

id ADB,Asian Development Bank

Pengembangan SDM dorong kelas menengah naik level

Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga menyampaikan paparan dalam konferensi pers di Kantor ADB, Jakarta, Kamis (12/12/2024). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

Jakarta (ANTARA) - Asian Development Bank (ADB) menyebutkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada masyarakat kelas menengah dapat mendorong kelas tersebut naik level, sehingga meningkatkan pendapatan dan daya belinya.

“Membantu dalam produktivitas dan juga pengembangan sumber daya manusia yang sangat ingin kami dukung. Mudah-mudahan dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan sehingga mereka dapat bermain di pekerjaan dan profesi yang jauh lebih berkualitas dan lebih tinggi dengan memperoleh dan membangun industri sumber daya manusia,” kata Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga dalam konferensi pers di Kantor ADB, Jakarta, Kamis.

Jiro menuturkan dengan meningkatkan keterampilan masyarakat kelas menengah diharapkan kelompok masyarakat tersebut dapat memiliki pekerjaan yang lebih bernilai tambah dengan penghasilan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan daya beli mereka.

“Sehingga, mereka memiliki pekerjaan yang lebih bernilai tambah dan lebih cepat yang dapat mereka tekuni,” ujarnya.

Baca juga: Kebijakan Trump pengaruhi pertumbuhan ekonomi Asia dan Pasifik

Peningkatan keterampilan dan kualitas SDM juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing di dunia kerja sehingga pendapatan mereka juga naik level.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan pemerintah bakal memperkuat masyarakat kelas menengah (middle class) guna meningkatkan basis penerimaan pajak.

Baca juga: ADB's USD500 million to be channeled for coal plants' retirement: Govt

Saat ini, jumlah kelas menengah masih sebesar 17,13 persen dari total populasi masyarakat, serta calon kelas menengah (aspiring middle class/AMC) yang sekitar 50 persen.

“Kita khawatir di 2023 ke 2024 ini kan proporsi kelas menengah dan aspiring middle class mulai agak turun sedikit kan, kita ingin mendorong, meningkatkan kembali porsi peran dan kontribusi ke perekonomian. Kalau kelas menengah jumlahnya meningkat, itu otomatis tax base-nya lebih tinggi,” kata Susiwijono.