Taman Udayana Mataram terindikasi prospektif penyalahgunaan Narkoba

id Taman Udayana,Kota Mataram, terindikasi ,penyalahgunaan narkoba,NTB

Taman Udayana Mataram terindikasi prospektif penyalahgunaan Narkoba

Taman kota di sepanjang Jalan Udayana, Kota Mataram, NTB. (mataram.go.id).

Lokasi tersebut meliputi tempat ngongkrong Taman Udayana, komunitas pemuda Ampenan, tempat karaoke, tempat ngopi, asrama atau indekos mahasiwa, pelajar SMA/SMK dan pelajar SMP di Mataram
Mataram (Antaranews NTB) - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan Taman Udayana menjadi salah satu lokasi terindikasi prospektif dilakukan penyalahgunaan narkoba bagi kalangan generasi muda.

Kepala BNNK Mataram H Nur Rachmat di Mataram, Senin, mengatakan, indikasi itu merupakan hasil temuan dari kegiatan skrining dan intrevensi lapangan (SIL) yang dilakukan tim pada sejumlah lokasi di Kota Mataram.

"Lokasi tersebut meliputi tempat ngongkrong Taman Udayana, komunitas pemuda Ampenan, tempat karaoke, tempat ngopi, asrama atau indekos mahasiwa, pelajar SMA/SMK dan pelajar SMP di Mataram," sebutnya.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan capaian kinerja pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) BNNK Mataram periode Januari sampai Desember 2018.

Menurutnya, dari kegiatan SIL yang dilakukan oleh petugas pada beberapa tempat tersebut, terdapat 372 orang yang dilakukan skrining dan ditemukan 55 orang atau 14,8 persen yang prospektif untuk dirujuk ke tempat rehabilitasi narkoba.

"Zat yang digunakan antara lain, sabu, obat-obatan medis yang disalahgunakan, rokok dan alkohol. Rokok dan alkohol menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba," katanya.

Dikatakan, kegiatan SIL ini merupakan kegiatan baru dari BNNK Mataram sebagai upaya jemput bola dalam melakukan penjaringan terhadap indikasi penyalahgunaan narkoba yang diuji coba mulai bulan Maret 2018.

Dimana tim yang diturunkan ke titik-titik yang dianggap memiliki potensi penyalahgunaan narkoba berbasis masyarakat umum, dengan jumlah tiga sampai empat orang pada satu titik.

"Masyarakat yang peduli dan mau menjadi anggota SIL, silakan datang ke kami dan sebelum turun kita terlebih dahulu memberikan pelatihan agar mampu menemukan prospektif penyalahgunaan narkoba," katanya.

Program SIL ini, tambahnya, dibentuk mengingat kondisi saat ini permasalahan narkoba di Mataram mengalami peningkatan yang diindikasikan dengan semakin banyaknya korban penyalahgunaan narkoba dari semua kalangan terutama generasi muda.

"Oleh karena itu, kami berharap pemerintah kota dapat terus meningkatkan pengawasan pada titik-titik yang terindikasi menjadi potensi penyalahgunaan narkoba, serta aktif melakukan sosialisasi tentang P4GN. Jangan sampai narkoba menjadi gaya hidup," katanya menutup. (*)