Pemkot Mataram mengusulkan anggaran Rp114 miliar untuk tata Taman Udayana

id udayana,mataram,desain

Pemkot Mataram mengusulkan anggaran Rp114 miliar untuk tata Taman Udayana

 Ilustrasi: areal tugu Taman Udayana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang akan menjadi salah satu pusat penataan Udayana sebagai pusat ruang interaksi dan kreatif. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengusulkan anggaran sebesar Rp114 miliar melalui dana alokasi khusus (DAK) untuk penataan Taman Udayana sebagai pusat interaksi dan ruang kreatif berbagai kegiatan pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis, mengatakan, dengan anggaran itu konsep penataan akan dilakukan di sepanjang Jalan Udayana.

"Tapi kita fokusnya ada di areal Tugu Taman Udayana, untuk pembuatan plaza dan fasilitas lainnya," katanya.

Berdasarkan desain yang sudah dibuat, katanya, kawasan Udayana akan ditata sebagai kawasan wisata yang lengkap mulai dari wisata kuliner, botani, ruang kegiatan kreatif, budaya, dan lain-lain.

"Kami bahkan akan membuat sebuah jembatan penyeberangan untuk memudahkan aktivitas kalangan disabilitas," katanya.

Dikatakan, kawasan Udayana saat ini menjadi pusat kegiatan hari tanpa kendaraan bermotor (car free day), selain dipenuhi oleh aktivitas masyarakat juga aktivitas ekonomi oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Untuk itu, kita juga akan buat 'bale' (rumah) pertemuan, fasilitas gelanggang olahraga mini (GOR), dan lainnya yang bisa membuka ruang kreasi bagi penggiat pariwisata di kota ini," katanya.

Namun untuk panggung "peresean" atau tradisi pertarungan adat suku Sasak yang saat ini sudah ada di Taman Bumi Gora Udayana, masih belum ada rencana penataan.

Pasalnya, panggung "peresean" telah dibangun oleh pejabat sebelumnya dinilai kurang representatif karena arealnya kecil. Sementara, untuk "peresean" membutuhkan lahan yang luas.

"Jadi kemungkinan panggung itu akan kita bongkar, dan kita buat plaza dengan desain baru," katanya.

Namun demikian setelah dilakukan konsultasi, kata Denny, usulan anggaran sebesar Rp114 miliar itu ternyata tidak bisa dilakukan sekaligus dalam satu paket, melainkan harus diusulkan per paket sesuai dengan jenis kegiatan di zonasi masing-masing.

Oleh karena itu, Dispar kini diminta Kementerian Pariwisata untuk melakukan revisi usulan dengan memecah masing-masing zona kegiatan penataan Udayana.

"Tanggal 6 Juli, semua sudah harus selesai dan diajukan lagi ke Kementerian Pariwisata agar bisa menjadi program prioritas DAK tahun 2023," katanya.