Terpopuler: Penyanyi Iwan Fals dipanggil polisi, banjir bandang susulan di Bima dan antre warga untuk dapat elpiji 3 kg

id Prabowo pilih 20 Februari untuk pelantikan kepala daerah,Banjir bandang susulan di Bima, warga berhamburan mencari tempat ngungsi,Antre dapat elpiji 3

Terpopuler: Penyanyi Iwan Fals dipanggil polisi, banjir bandang susulan di Bima dan antre warga untuk dapat elpiji 3 kg

Ilustrasi - Sejumlah warga antre untuk membeli gas elpiji 3 kg di agen gas, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU

Mataram (ANTARA) - Sejumlah berita terpopuler terjadipada Selasa (4/2) di Nusa Tenggara Barat yang perlu kembali dibaca publik.

Berikut berita yang dirangkum Antara NTB yaitu:

1.Iwan Fals dipanggil polisi kasus dugaan pemalsuan pendiri Orang Indonesia (OI)

Penyanyi Iwan Fals didampingi istrinya, Rosanna Listanto mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus dugaan pemalsuan pendiri Orang Indonesia (OI) pada empat tahun lalu atau 2021.

"Iya memenuhi panggilan, sehubungan dengan kasus empat tahun lalu," kata Iwan Fals kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Baca beritanya di sini

2. Prabowo pilih 20 Februari untuk pelantikan kepala daerah

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto memilih tanggal 20 Februari 2025 untuk digelar pelantikan kepala daerah.

Ia pun mengaku sebelumnya telah mengusulkan tanggal 18, 19, 20 Februari untuk digelar pelantikan kepala daerah non-sengketa dan hasil putusan dismissal Mahkamah Konstitusi (MK) ke Presiden Prabowo.

Ba beritanya di sini

3. Banjir bandang susulan di Bima, warga berhamburan mencari tempat ngungsi

Banjir bandang susulan kembali terjadi di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.

Pantauan ANTARA peristiwa ini terjadi pukul 14.30 Wita. Warga berhamburan keluar di jalan raya dan meminta pertolongan sejumlah relawan.

Baca beritanya di sini

4. JAKA desak Presiden Prabowo reshuffle kabinet di 100 hari pemerintahan

Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JAKA) menyampaikan keprihatinan mendalam atas ketidakstabilan kebijakan yang kerap terjadi dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu contoh terbaru adalah kebingungan terkait aturan penjualan gas LPG 3 kg oleh pengecer, yang sempat diumumkan sebagai kebijakan baru tetapi kemudian dikoreksi oleh pemerintah sendiri. Ketidakkonsistenan ini menunjukkan lemahnya koordinasi di dalam pemerintahan dan membahayakan kepastian bagi masyarakat, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Baca beritanya di sini

5. Antre dapat elpiji 3 kg, Prabowo minta Menteri ESDM aktifkan kembali pengecer

Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan gas elpiji 3 kilogram (kg) per hari ini.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad setelah berkomunikasi dengan Presiden pada Senin (3/1) malam terkait dengan perubahan pola distribusi gas subisidi 3 kg atau "gas melon".

Baca beritanya di sini