Masyarakat NTB diajak bangun semangat kekompakan

id NTB,Pemprov NTB,Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal,Dinaa Sosial NTB

Masyarakat NTB diajak bangun semangat kekompakan

Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahsanul Khalik, mewakili Gubernur Lalu Muhammad Iqbal melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Riadlul Jannah Dusun Mur Mokean Desa Rempek Darussalam Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (26/2/2025). (ANTARA/Dinas Sosial NTB).

Lombok Utara, NTB (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak masyarakat setempat untuk membangun semangat kekompakan dan menjaga kebersamaan.

Hal ini disampaikan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal melalui Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik pada acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Riadlul Jannah Dusun Mur Mokean, Desa Rempek Darussalam Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara, Rabu.

"Salam takzim dan rindu Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur, karena saat ini masih mengikuti kegiatan retret kepala daerah di Magelang dan Ibu Wakil Gubernur hari ini juga berangkat ke Magelang dan akan bergabung dengan Gubernur. Insya Allah pada saatnya nanti Gubernur dan Wakil Gubernur akan banyak hadir di tengah-tengah masyarakat," kata Ahsanul Khalik mewakili Gubernur NTB.

Baca juga: Pemprov NTB mendorong pelaku pariwisata inovatif dan kreatif

Ahsanul Khalik menyampaikan beberapa pesan dari Gubernur NTB, yakni setiap kali mengerjakan kebaikan dalam pembangunan Masjid yang paling utama adalah jaga kekompakan, jaga kebersamaan sehingga persatuan dan kesatuan dalam pelaksanaan pembangunan masjid bisa berjalan dengan baik.

"Karena suka tidak suka dalam pembangunan Masjid biasanya ada saja riak-riak, ada saja kegaduhan dan bahkan ada oknum-oknum yang mau merusak kebersamaan yang membuat pembangunan menjadi terganggu," terangnya.

Baca juga: Pemprov NTB gencarkan pasar murah dongkrak belanja masyarakat

Selain itu dalam pembangunan Masjid, lanjut Kepala Dinas Sosial NTB, panitia pembangunan dalam setiap kali membeli bahan yang akan dibutuhkan, coba tawarkan kepada masyarakat dengan sistem lelang, misalkan membeli semen, membeli kayu atau bahan lainnya.

"Panitia sampaikan kepada masyarakat untuk pengadaan bahan tersebut kita butuh sekian puluh juta, lalu tawarkan kepada jamaah siapa yang mau ikut membeli walaupun dengan hanya seribu rupiah, Insya Allah akan menjadi mudah, apa lagi kita semua sudah kompak dan menjaga persatuan dan kesatuan," ujar AKA.

"Dan sistem lelang bahan ini, di luar sumbangan wajib yang sudah ditetapkan oleh panitia kepada jamaah. Yakin lah bahwa pembangunan itu cepat sangat ditentukan oleh masyarakat sendiri, baru dari donatur dan pemerintah," sambungnya.

Baca juga: Gubernur NTB, NTT dan Bali perkuat konektivitas dan pariwisata saat retret