Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar kembali program edukatif Museum Masuk Sekolah yang bertujuan mengenalkan ragam sejarah hingga budaya lokal kepada para siswa yang berada di lereng Gunung Rinjani.
Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam dalam pernyataan di Mataram, Kamis, menuturkan Museum Masuk Sekolah bertujuan untuk memperkenalkan museum dalam rangka mendekatkan warisan budaya dan sejarah lokal kepada generasi muda sejak dini.
"Kami ingin anak-anak kita mengenal identitas dan kekayaan budaya daerahnya sendiri," ujarnya.
Baca juga: SMPN 1 Sumbawa wakili NTB ke ajang LCCM Museum tingkat Nasional
Pada 30 April 2025, Museum NTB melaksanakan program Museum Masuk Sekolah di SDN 3 Mekar Sari dan SMPN Satu Atap 4 Suela yang terletak di Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Kedua sekolah tersebut berada tepat di kaki Gunung Rinjani yang berjarak dua jam perjalanan darat dari Kota Mataram.
Nuralam mengatakan Museum Masuk Sekolah merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan literasi budaya dan sejarah lokal di kalangan pelajar yang berada di daerah pelosok.
"Dengan cara itu, kami berharap agar tumbuh rasa cinta dan bangga dari generasi muda terhadap warisan leluhur mereka," ucapnya.
Museum NTB mengemban amanat sebagai institusi yang merawat dan melindungi benda-benda bersejarah dan budaya, sehingga harus dapat diketahui oleh generasi muda, terutama di daerah-daerah pelosok Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Sebanyak 60 siswa belajar menjadi arkeolog cilik di Museum NTB
Nuralam berharap program Museum Masuk Sekolah dapat menjadi sarana motivasi bagi peserta didik di SDN 3 Mekar Sari dan SMPN Satu Atap 4 Suela untuk berkunjung ke Museum NTB.
Program Museum Masuk Sekolah merupakan agenda rutin Museum NTB yang menyasar sekolah-sekolah di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat, terutama yang berada di daerah terpencil dan memiliki akses terbatas ke museum.
Wakil Kepala SDN 3 Mekar Sari dan SMPN Satu Atap 4 Suela Ahmad Zaini menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap agar kolaborasi seperti itu bisa terus berlanjut.
“Anak-anak sangat antusias. Mereka jadi tahu bahwa museum bukan hanya tempat menyimpan benda lama, tapi juga pusat belajar yang menyenangkan,” kata Zaini.
Zaini memandang bahwa kegiatan museum masuk sekolah dapat menjadi motivasi bagi sekolah dan peserta didik untuk dapat berkunjung ke museum dalam rangka pembelajaran sejarah dan budaya.
Baca juga: Lomba cerdas cermat dan arkeolog cilik digelar di Museum NTB
Dalam program Museum Masuk Sekolah, tim edukator dari Museum NTB memperkenalkan 17 koleksi unggulan yang menjadi bagian penting dari sejarah dan kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Para siswa dikenalkan pada benda-benda bersejarah dan budaya, seperti naskah kuno, alat rumah tangga hingga alat-alat pertanian yang digunakan oleh masyarakat tempo dulu.
Salah satu siswi SDN 3 Mekar Sari, Memorita mengaku antusias bisa melihat langsung koleksi budaya dari Museum NTB. Selama ini dia dan teman-temannya sangat sulit untuk berkunjung ke museum karena berada di tempat yang jauh dari akses ke museum.
Meski berada di daerah pelosok, tidak menjadi alasan bagi rasa ingin tahu mereka untuk mengenal lebih dekat tentang koleksi-koleksi sejarah dan budaya yang tersimpan di museum. Museum Masuk Sekolah memberikan inspirasi bagi mereka akan niat besar untuk bisa berkunjung ke Museum NTB.
Baca juga: Museum NTB jalin kerja sama peningkatan kapasitas SDM dengan MAGNT Darwin