Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat menyebutkan saat ini jumlah rabies telah mencapai 761 kasus dengan jumlah terbanyak berada di Kabupaten Dompu 714 kasus, Sumbawa 21 kasus dan Bima 26 kasus.
Bahkan Kabupaten Dompu dan Sumbawa telah ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus rabies.
Bagaimana untuk mengetahui seseorang terkena rabies, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Yusfi Khalid dalam laman Diskominfo Sumbawa Barat menyebutkan belum ada metode penanganan yang tepat yang dapat mengatasi rabies dan telah menimbulkan gejala.
Gejala rabies biasanya muncul sekitar 4-12 minggu setelah pasien tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala awal yang muncul meliputi demam, otot melemah, kesemutan,dan sakit kepala.
Terdapat gejala lanjutan yang dapat muncul pada penderita rabies. Gejala lanjutan tersebut merupakan penanda bahwa kondisi pasien semakin memburuk.
Jika sampai terjadi kasus gigitan caranya adalah mencuci bekas gigitan pada air yang mengalir selama 15 menit menggunakan deterjen, setelah itu dibawa ke puskesmas dan akan dilakukan tindakan dengan memberikan Virus Anti Rabies (VAR).
Virus penyebab rabies ditularkan oleh anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Namun, terdapat pula hewan lain yang dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia, seperti kucing, kera, musang, bahkan kelinci.
Berita Terkait
Bali intensifies rabies vaccination for pets
Minggu, 29 September 2024 16:16
PDHI Bali mengungkap pergeseran gejala rabies pada hewan
Minggu, 29 September 2024 15:34
Pemkab Bima-NTB fokus tangani penyebaran rabies
Selasa, 27 Agustus 2024 20:57
Distan beri vaksin rabies gratis kucing peliharaan di Mataram
Jumat, 16 Agustus 2024 14:16
Pemkab Sikka NTT wajibkan vaksinasi bagi HPR
Selasa, 23 April 2024 4:59
Distan Denpasar beri layanan vaksinasi rabies
Selasa, 20 Februari 2024 19:55
Kepala BNPB meninjau pelaksanaan vaksinasi antisipasi rabies di NTT
Kamis, 1 Februari 2024 5:17
Tanah Bumbu Kalsel vaksin rabies ratusan hewan
Senin, 9 Oktober 2023 7:47