Pemkot Mataram segera bangun "Green Belt" lingkar selatan
Mataram (ANTARA) - Pembangunan "green belt" di di kawasan lingkar selatan Kota Mataram,Nusa Tenggaa Barat, yang menjadi program lanjutan dari pembangunan Gerbang Tembolak dan Monumen Mataram Metro, dengan nilai proyek sekitar Rp37 miliar akan segera dibangun.
"'Green belt' akan diintegrasikan dengan Gerbang Tembolak yang saat ini telah selesai dibangun, bahkan telah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat sebagai 'landmark' baru Pulau Lombok," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman saat kegiatan ekspose proyek pembangunan "green belt" perancang PT Praprimadani Pratama di Mataram, Selasa.
Ekspose tersebut dihadiri langsung Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh beserta jajaran asisten dan pimpinan OPD lingkup Kota Mataram serta menghadirkan pihak-pihak lain yaitu dari Balai Jalan Nasional dan Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Miftahurrahman mengatakan, sedangkan kelanjutan pembangunan Tugu Mataram Metro juga sekaligus akan dilaksanakan secara bersamaan.
Selain kedua elemen spesifik Kota Mataram tersebut, Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas PUPR Kota Mataram juga akan melaksanakan pembangunan kantor pemerintahan baru berupa Kantor Wali Kota Mataram yang berada dalam satu kawasan tak jauh dari pintu masuk Kota Mataram.
"Dalam dua tahun ke depan harus sudah tuntas pembangunannya," ujarnya.
Sementara Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, penyelesaian tiga rencana pembangunan tersebut sudah ada dalam pakta integritas yang telah ditandatanganinya dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Ruang Kementerian Agraria dan tata Ruang (ATR) RI.
"Tiga proyek tersebut akan kita selesaikan sebelum masa kepemimpinan kami berakhir dalam dua tahun ke depan," katanya.
Karena itu wali kota berharap semua pihak untuk secara bersama menyatukan tekad mewujudkan rencana-rencana pembangunan yang saat ini menjadi prioritasnya.
Meskipun diakui pula untuk pembangunan Kantor Wali Kota Mataram tidak dapat dianggarkan secara langsung, melainkan harus dianggarkan secara bertahap.
Apalagi dengan telah dilaksanakannya agenda ekspose, rencana-rencana yang telah dijadikan prioritas tersebut makin mendapat kepastian untuk dapat segera diwujudkan.
"Ciri-cirinya sudah ada, sekarang tinggal bagaimana cara-caranya," ujar wali kota.
Sementara itu dalam ekspose yang disampaikan H Mursyid Mustafa dari PT Praprimadani Pratama, pihaknya telah merancang bahwa nantinya Gerbang Tembolak dan green belt yang terintegrasi akan dibangun di sekitarnya akan memiliki konsep yang jelas dan berkarakter.
Area penataan diperkirakan sepanjang 700 meter, dengan ruang-ruang publik yang ramah lingkungan serta mengakomodasi semua kelompok umur dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang.
Dalam hal ini akan dibangun jalur lambat agar tidak mengganggu lalu lintas di "bypass" masuk ke Kota Mataram, kios-kios pedagang, "city park", lintasan sepeda, lintasan jogging. "playground", dan sarana penunjang lainnya.
"Tidak hanya green belt di sekitar Gerbang Tembolak saja, tapi ketiga proyek prioritas berikut Tugu Mataram Metro dan Kantor Wali Kota Mataram akan memiliki tema dan karakter yang jelas," kata konsultan asal Kota Makassar itu.
"'Green belt' akan diintegrasikan dengan Gerbang Tembolak yang saat ini telah selesai dibangun, bahkan telah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat sebagai 'landmark' baru Pulau Lombok," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman saat kegiatan ekspose proyek pembangunan "green belt" perancang PT Praprimadani Pratama di Mataram, Selasa.
Ekspose tersebut dihadiri langsung Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh beserta jajaran asisten dan pimpinan OPD lingkup Kota Mataram serta menghadirkan pihak-pihak lain yaitu dari Balai Jalan Nasional dan Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Miftahurrahman mengatakan, sedangkan kelanjutan pembangunan Tugu Mataram Metro juga sekaligus akan dilaksanakan secara bersamaan.
Selain kedua elemen spesifik Kota Mataram tersebut, Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas PUPR Kota Mataram juga akan melaksanakan pembangunan kantor pemerintahan baru berupa Kantor Wali Kota Mataram yang berada dalam satu kawasan tak jauh dari pintu masuk Kota Mataram.
"Dalam dua tahun ke depan harus sudah tuntas pembangunannya," ujarnya.
Sementara Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, penyelesaian tiga rencana pembangunan tersebut sudah ada dalam pakta integritas yang telah ditandatanganinya dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Ruang Kementerian Agraria dan tata Ruang (ATR) RI.
"Tiga proyek tersebut akan kita selesaikan sebelum masa kepemimpinan kami berakhir dalam dua tahun ke depan," katanya.
Karena itu wali kota berharap semua pihak untuk secara bersama menyatukan tekad mewujudkan rencana-rencana pembangunan yang saat ini menjadi prioritasnya.
Meskipun diakui pula untuk pembangunan Kantor Wali Kota Mataram tidak dapat dianggarkan secara langsung, melainkan harus dianggarkan secara bertahap.
Apalagi dengan telah dilaksanakannya agenda ekspose, rencana-rencana yang telah dijadikan prioritas tersebut makin mendapat kepastian untuk dapat segera diwujudkan.
"Ciri-cirinya sudah ada, sekarang tinggal bagaimana cara-caranya," ujar wali kota.
Sementara itu dalam ekspose yang disampaikan H Mursyid Mustafa dari PT Praprimadani Pratama, pihaknya telah merancang bahwa nantinya Gerbang Tembolak dan green belt yang terintegrasi akan dibangun di sekitarnya akan memiliki konsep yang jelas dan berkarakter.
Area penataan diperkirakan sepanjang 700 meter, dengan ruang-ruang publik yang ramah lingkungan serta mengakomodasi semua kelompok umur dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang.
Dalam hal ini akan dibangun jalur lambat agar tidak mengganggu lalu lintas di "bypass" masuk ke Kota Mataram, kios-kios pedagang, "city park", lintasan sepeda, lintasan jogging. "playground", dan sarana penunjang lainnya.
"Tidak hanya green belt di sekitar Gerbang Tembolak saja, tapi ketiga proyek prioritas berikut Tugu Mataram Metro dan Kantor Wali Kota Mataram akan memiliki tema dan karakter yang jelas," kata konsultan asal Kota Makassar itu.