Gubernur Iqbal ajak seluruh warga jaga ketertiban agar turis nyaman ke NTB

id gubernur ntb,stabilitas kamtibmas,motogp 2025,sirkuit mandalika,rinjani color run,motogp lombok,unjuk rasa mahasiswa,dem

Gubernur Iqbal ajak seluruh warga jaga ketertiban agar turis nyaman ke NTB

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat diwawancarai awak media di Mataram, Nusa Tenggara Barat. ANTARA/HO-Diskominfotik NTB.

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal mengajak seluruh warga untuk selalu menjaga ketertiban agar turis-turis yang berkunjung dapat merasa aman dan nyaman.

"Pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat siap menjaga situasi kondusif bagi para wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke NTB," ujarnya dalam pernyataan di Mataram, Jumat.

Iqbal mengapresiasi upaya warga yang telah memberikan dukungan dan menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi perkembangan selama dua pekan terakhir berupa tindakan anarki saat aksi unjuk rasa.

Baca juga: Dispar: Wisata di NTB berjalan normal meski ada travel warning

Menurutnya, ajang nasional maupun internasional tetap digelar sesuai jadwal di Nusa Tenggara Barat, seperti perhelatan balapan MotoGP yang diagendakan berlangsung pada 3-5 Oktober 2024 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

"Lombok-Sumbawa dan Provinsi NTB berada dalam situasi aman serta kondusif," kata Iqbal.

Lebih lanjut ia menyampaikan selama 2025 ada berbagai kegiatan nasional dan internasional yang digelar di Nusa Tenggara Barat, seperti Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC), Indonesia World Field Archery (IWFA), Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas), dan Rinjani Color Run.

Baca juga: Tajuk: NTB, Wajah Ramah Indonesia untuk wisata dunia

Sejak akhir Agustus sampai awal September 2025, berbagai rentetan aksi unjuk rasa terjadi pada seluruh kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat. Para mahasiswa, pelajar, dan berbagai elemen mahasiswa melayangkan aksi protes kepada lembaga legislatif, eksekutif, dan aparat keamanan.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung selama dua pekan tersebut diwarnai aksi perusakan fasilitas publik, penyerangan markas Polda NTB, hingga puncak berupa pembakaran kantor DPRD NTB.

Baca juga: Menepis bayang-bayang travel warning, menjaga citra pariwisata Indonesia
Baca juga: Kemenpar mengangkat keindahan budaya NTB lewat kegiatan famtrip

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.