Mataram (ANTARA) - Banjir yang melanda Sentani membuat air Danau Sentani meluap,selain merendam permukiman penduduk, juga menenggelamkan tinggalan megalitik berupa papan batu di Situs Tanjung Warakho, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.
Demikian disampaikan Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto kepada ANTARA di Jayapura, Kamis. Menurut dia, Banjir yang melanda Sentani membuat air Danau Sentani meluap.
Selain merendam permukiman penduduk, kata Hari, ternyata luapan air ini juga menenggelamkan tinggalan megalitik berupa papan batu di Situs Tanjung Warakho, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura.
"Tinggalan megalitik lainnya yang tenggelam berupa batu marweri di Kampung Kwadeware," kata Hari.
Menurut Hari, genangan air yang menenggelamkan tinggalan-tinggalan arkeologi ini dikhawatirkan akan merusak artefak tersebut.
Untuk saat ini, menurut dia, tidak dimungkinkan untuk menyelamatkannya karena posisinya yang ada di dalam air. Sehingga menunggu banjir sentani selesai dan air danau surut
"Tinggalan-tinggalan arkeologi ini perlu dibersihkan dari lumpur dan tanah yang menutupinya," katanya.
Lanjut dia, yang paling dikhawatirkan adalah tinggalan-tinggalan megalitik ini berubah posisi atau bahkan hilang terbawa oleh arus danau.
"Saat ini belum banyak yang bisa dilakukan untuk mengecek keberadaan tinggalan-tinggalan megalitik tersebut atau bahkan untuk menyelamatkannya," katanya.
Ia menambahkan, hal ini disebabkan oleh sarana yang terbatas dan kondisi danau serta cuaca yang tidak mendukung.
Berita Terkait
Belasan rumah warga di Mapak Indah Mataram rusak akibat abrasi
Jumat, 15 Maret 2024 15:20
Puluhan rumah warga pesisir Ampenan Mataram terkena dampak abrasi
Kamis, 14 Maret 2024 19:03
Janji Prabowo akan bangunkan 3 juta rumah di desa, kota, dan pesisir untuk rakyat
Senin, 5 Februari 2024 9:38
Menhan Prabowo pamerkan rumah terapung Unhan tanggulangi air laut naik
Rabu, 10 Januari 2024 16:17
Sejumlah rumah di Pesisir Barat Lampung terbakar
Senin, 12 Juni 2023 5:46
Warga pesisir pantai enggan kembali ke rumah
Senin, 8 Juli 2019 8:04
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37