Dukcapil: Perekaman data KTP pemilih pemula 50 persen

id KTP-E

Dukcapil: Perekaman data KTP pemilih pemula 50 persen

Usup Meking, seorang warga SAD, menunjukkan KTP jenis lama yang dia dan keluarganya miliki. (ANTARA/Muhammad Hanapi) (.)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengabarkan, proses perekaman data kartu tanda penduduk (KTP) elektronik terhadap pemilih pemula sudah mencapai di atas 50 persen.

"Kami optimistis, sisa pemilih pemula yang masuk usia 17 tahun sampai tanggal 17 April 2019, bisa terakomodasi sebelum proses Pemilu 2019," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, Chairul Anwar di Mataram, Jumat.

Menurutnya, berdasarkan data yang ada jumlah pemilih pemula yang masuk usia 17 tahun tercatat sekitar 3.000 orang, namun dengan digencarkannya berbagai kegiatan perekaman data KTP elektronik yang dilaksanakannya jumlah itu terus berkurang.

Realisasi perekaman data identitas diri di atas 50 persen itu, katanya, belum termasuk kegiatan-kegiatan perekaman data yang dilakukan melalui pelayanan saat "car free day", perekaman data di lingkungan dan perekaman data di sekolah-sekolah karena belum divalidasi lagi.

"Realisasi 50 persen tersebut, yang sudah masuk data base merekam langsung ke kantor kami," katanya.

Ia mengatakan, untuk mencapai target 100 persen perekaman data pemilih pemula itu pihaknya aktif melakukan pelayanan keliling dengan menggunakan mobil pelayanan yang dilengkapi berbagai fasilitas pendukung.

Melalui mobil pelayanan itu, masyarakat yang sudah wajib KTP hanya membawa foto copy kartu keluarga dan proses penerbitan KTP elektronik bisa langsung dilakukan dan dalam waktu beberapa menit, pemohon bisa mendapatkan KTP elektroniknya.

"Mobil pelayanan kami dilengkapi dengan mesin cetak, sehingga masyarakat tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan kartu identias diri," katanya.

Lebih jauh, Chairul mengatakan, animo masyarakat membuat melakukan perekaman data KTP elektronik saat ini cukup tinggi, dengan jumlah permohonan sehari mencapai lebih 50 orang.

Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 20-25 orang pemohon setiap hari. "Alhamdulillah, animo masyarakat memiliki KTP sudah cukup bagus," ujarnya.

Sementara terkait dengan stok blanko KTP elektronik, Chairul menyebutkan, hingga saat ini tidak ada masalah. Blanko-nya masih tercukupi, bahkan hari ini tersisa sekitar 3.000 keping.

"Kalau blanko tersisa 600-500 keping, kami langsung mengusulkan permohonan ke pemerintah agar blanko tidak kosong," katanya.