Pertumbuhan ekonomi NTB menanjak, Sinyal optimisme menguat

id pertumbuhan ekonomi,ekonomi tanpa tambang,relaksasi ekspor konsentrat,nusa tenggara barat,pemprov ntb

Pertumbuhan ekonomi NTB menanjak, Sinyal optimisme menguat

Pekerja menyelesaikan pembangunan salah satu gedung bertingkat di Mataram, NTB, Jumat (1/11/2024). Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, pada bulan April sampai Juni 2024 angka penanaman modal dalam negeri atau PMDN di NTB mencapai Rp15,38 triliun dengan realisasi terbesar PMDN berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan jumlah Rp807 miliar, Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp172 miliar dan Kabupaten Lombok Utara mencapai Rp135 miliar. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.)

Mataram (ANTARA) - Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Najamuddin Amy mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 yang tumbuh positif memperlihatkan ada peningkatan aktivitas ekonomi dan memberikan sinyal optimisme.

"NTB sudah positif lompatannya dari minus 0,82 persen ke 2,82 persen," ujar Najamuddin di Mataram, Kamis.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan ekonomi secara tahunan Nusa Tenggara Barat sebesar 2,82 persen pada triwulan III 2025.

Selama paruh pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi NTB terkontraksi cukup dari minus 1,43 persen pada kuartal I, kemudian minus 0,82 persen pada kuartal II 2025. Lapangan usaha tambang yang mendapat pelarangan ekspor konsentrat menyebabkan pertumbuhan ekonomi negatif.

Baca juga: Industri pengolahan dongkrak pertumbuhan ekonomi NTB

Pada triwulan III 2025, meski sektor tambang minus akibat tidak mengekspor konsentrat, namun lapangan usaha industri pengolahan yang tumbuh 66,65 persen menopang laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Najamuddin menyatakan data pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk menyusun keputusan dan merekayasa kembali apa yang menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan daerah tahun 2026.

Baca juga: NTB harus punya banyak kaki untuk topang ekonomi daerah

Ia menilai relaksasi ekspor konsentrat tambang yang diterbitkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada penghujung Oktober 2025 berpotensi mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan IV 2025 mendatang.

"Kalau kuartal IV kita tidak terlalu khawatir, pasti PT AMIN (Amman Mineral Industri) sudah ekspor (konsentrat)," kata Najamuddin.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi non tambang yang melesat ke angka 7,86 persen menjadi harapan terhadap kondisi lapangan usaha di Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Perekonomian nasional tetap tangguh, NTB dorong agroindustri sebagai katalis pertumbuhan baru

Baca juga: NTB tingkatkan akses digital percepat pertumbuhan ekonomi

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.