Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Art Gallery of South Australia (AGSA) membangun komitmen kerja sama internasional dalam bidang kebudayaan dan permuseuman.
"Kerja sama itu untuk memajukan kebudayaan, museum, serta peningkatan sumber saya manusia dari kedua lembaga," kata Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam dalam keterangan di Mataram, Kamis.
Nuralam mengatakan sebagai tindak lanjut dari kerja sama tersebut Museum NTB dan AGSA akan melakukan pameran bersama di Kota Adelaide, Australia, pada Juni 2026 mendatang.
Menurutnya, permintaan pameran bersama oleh AGSA kepada museum NTB karena koleksi kain yang dimiliki Museum NTB memiliki sisi keindahan dan kekayaan ragam corak serta teknik pembuatan.
Museum NTB menampilkan koleksi kain yang berasal dari Lombok, di antaranya kain songket, umbak, serta koleksi pekinangan dan keris.
"Itu adalah salah satu dari cara kami untuk mempromosikan kebudayaan NTB, khususnya Lombok di kancah internasional," kata Nuralam.
Baca juga: Museum NTB terima hibah kain dan manuskrip dari kolektor Australia
Lebih lanjut dia berharap kerja sama itu sebagai langkah awal bagi pihaknya untuk melakukan pameran secara internasional, seperti pameran Islamic Arts Biennale di Jeddah pada Januari hingga Mei 2025.
"Kami harap ini menjadi terobosan agar setiap tahun kami dapat melaksanakan pameran bersama secara internasional," kata Nuralam.
Baca juga: Museum desa rawat memori kolektif manusia
Direktur AGSA Jason Smith menilai program publik dan pemberdayaan dari Museum NTB terbilang bagus, seperti pendampingan terhadap Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berhasil membuat batik bermotif Sekardiu hingga mendapatkan sertifikat hak paten.
"Ini sangat menarik, dan saya berjanji mengunjungi Museum NTB untuk bertukar informasi terkait dengan pengelolaan museum di NTB," pungkas Jason.
Baca juga: Museum Negeri NTB tingkatkan upaya konservasi artefak organik dan logam
Baca juga: Jejak identitas di balik dinding museum
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Museum NTB, Menenun masa lalu dan masa depan