"Kami menargetkan dalam waktu dekat, UNJ memiliki reputasi dunia. Untuk itu, kami mengajak semua elemen yang ada di UNJ untuk bersinergi membangun UNJ yang ada bereputasi dunia," ujarnya dalam acara Dies Natalis UNJ ke-55 di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan peringkat UNJ dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Ranking UNJ secara nasional pada 2015 menempati peringkat 60, kemudian pada 2016 naik menjadi peringkat 24, pada 2017 peringkat 26, dan pada 2018 UNJ menempati peringkat 19 diantara 2.010 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Tanah Air.
Pemeringkatan perguruan tinggi itu, tambah dia berdasarkan pada lima komponen yakni sumber daya manusia, kelembagaan, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan inovasi.
Ia menambahkan atmosfer akademik yang baik akan berdampak pada peningkatan kualitas lulusan UNJ. Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), lima program studi di UNJ yang memiliki tingkat keketatan tertinggi yakni manajemen, ilmu komunikasi, akuntasi, sastra Inggris, dan Pendidikan Agama Islam.
"Ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat dan calon mahasiswa untuk berkuliah di UNJ sangat tinggi," ujarnya.
Bahkan untuk pendidikan pascasarjana, UNJ melatih sebanyak 13 dosen pendidikan olahraga asal Filipina. Dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat juga mengalami peningkatan dan menduduki peringkat 13 secara nasional.
"Fokus utama UNJ saat ini, melakukan perbaikan tata kelola universitas, melakukan pembagian kerja yang jelas antar unit di UNJ, mengembangkan akademik yang baik, serta menerapkan standar penjaminan mutu secara kosnsiten dan terus-menerus," kata Mantan Dirjen Belmawa Kemenristekdikti itu.
Selain itu, proses pembelajaran pihaknya terus meningkatkan kompetensi dosen sehingga menghasilkan lulusan yang berdaya saing di era Revolusi Industri 4.0 ini. Bahkan mulai tahun ini, pihaknya mewajibkan mata kuliah pemograman dan data besar bagi mahasisw baru 2019.