Mataram (ANTARA) - - Tim sepak bola putri AS pada 1999 mungkin tidak ingin dibanding-bandingkan oleh para penggemar sepak bola, tetapi, 20 tahun setelah kemenangan di Piala Dunia Putri yang terkenal itu, mereka mulai mengajukan tuntutan gaji dan fasilitas yang setara dengan kelompok putra.
Tuntutan mereka sungguh wajar karena selama ini, perbandingan gaji dan kompensasi yang diterima tim putra dengan putri sangat tidak seimbang.
Badan sepak bola dunia FIFA memang telah meningkatkan jumlah hadiah uang untuk Piala Dunia putri tahun ini menjadi 30 juta dolar AS, tetapi angka itu terlalu kecil bila dibandingkan dengan angka 448 juta dolar AS yang diberikan kepada tim sepak bola putra di Piala Dunia Rusia tahun lalu.
"Melihat sumber daya dan kemampuan yang dimiliki FIFA untuk mengimplementasikan perubahan itu (investasi lebih besar), usaha mereka belum cukup," kata kapten tim Piala Dunia putri AS Megan Rapinoe, seperti dikutip Reutes, Jumat.
"Saya berharap kondisi seperti itu sekarang jauh lebih baik dibanding 20 tahun lalu," katanya.
Sukses besar AS pada Piala Dunia Putri 1999 di hadapan pendukung mereka, memunculkan nama-nama terkenal seperti Mia Hamm yang kemudian menginspirasi generasi berikutnya. Sejak itu, kesetaraan jender dalam sepak bola terus disuarakan.
Pada Maret lalu, tim putri AS menuntut Federasi Sepak Bola AS kerena melakukan diskriminasi gender dan mengatakan bahwa mereka dibayar lebih rendah dibanding tim putra. Kondisi tersebut dinilai ironis mengingat mereka memiliki prestasi sangat bagus meski mendapatkan fasilitas yang di bawah standar.
Julie Foudy, pemain gelandang pada tim Piala Dunia Putri 1999, mengatakan kepada Reuters awal pekan ini bahwa dia sudah "frustrasi" dalam usaha untuk mendapatkan apa yang mereka perjuangkan.
"Sungguh Melelahkan untuk terus berjuang, terutama bagi mereka untuk melakukannya tepat menjelang penyelengggaraan Piala Dunia," kata Foudy.
Baca juga: Hadapi Piala Dunia Putri, Argentina panggil 9 pemain profesional
Baca juga: Jelang Piala Dunia Putri di Perancis, tim Jepang malah bersantai
Baca juga: Memperjuangkan kesetaraan, prioritas utama Hegerberg
Berita Terkait
Pemain remaja Fowler siap diturunkan, matilda tanpa Polkinghorne
Selasa, 18 Juni 2019 12:20
China dan Spanyol imbang 0-0 melangkah ke 16 besar
Selasa, 18 Juni 2019 8:46
Fleming dan Prince mengantar Kanada ke 16 besar Piala Dunia Putri
Minggu, 16 Juni 2019 6:21
Persiapan Australia hadapi Piala Dunia Putri 2019 dibayangi cedera pemain
Jumat, 7 Juni 2019 16:48
Jerman tundukkan Chile 2-0 pada pemanasan terakhir
Jumat, 31 Mei 2019 9:47
Argentina siap coba peruntungan final di Piala Dunia Putri 2019
Selasa, 28 Mei 2019 14:12
Skotlandia siap mencetak rekor penonton terbanyak sepak bola putri
Selasa, 28 Mei 2019 14:08
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53