Mataram (ANTARA) - Ribuan orang telah terjebak dan lima orang tewas di tengah hujan lebat di seluruh China Selatan dan Tengah, dan pemerintah mempersiapkan diri untuk menghadapi setidaknya empat hari lagi hujan lebat.
Surat kabar resmi China Daily pada Selasa melaporkan bahwa banjir hingga Senin (10/6) telah merendam 10.800 hektar tanaman dan menghancurkan ratusan rumah di Provinsi Jiangxi. Sebanyak 1,4 juta orang terkena dampak sementara kerugian ekonomi langsung mencapai 2,65 miliar yuan (sekitar Rp5,4 triliun).
Di wilayah Guangxi di bagian barat daya China, 20.000 rumah tangga tidak memperoleh pasokan listrik. Jalan, jembatan serta prasarana lain rusak parah, kata China Daily.
Hujan lebat di Jiangxi mencapai setinggi 688 milimeter (27 inci), demikian pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi China. Hujan di beberapa bagian Jiangxi dan Hunan, kata badan tersebut, telah mencapai rekor tinggi pada Juni.
Badan Meteorologi mengatakan hujan badai diperkirakan meluas ke Guangdong, Fujian, Jiangxi, Yunnan, Sichuan dan Taiwan sampai Kamis. Badan itu juga memperingatkan pemerintah agar berhati-hati terhadap hujan badai ekstrem dan kemungkinan air sungai kecil meluap dan melewati tanggul dalam beberapa hari ke depan.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56