Mataram (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong tumbuhnya Industri Kecil Menengah (IKM) serta wirausaha baru di Tanah Air, salah satu upaya dilakukan adalah mendukung perusahaan e-commerce dalam memberdayakan bibit unggul di sektor ini.
“Kami berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi dengan menggunakan alat promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital pula,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Sesditjen IKMA) Kemenperin Eddy Siswanto lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Kemenperin mitra salah satu perusahaan e-commercee, Blibli.com dalam menggelar kompetisi wirausaha kreatif The Big Start Season 4. Kolaborasi antara Kemenperin dan Blibli.com tersebut diharapkan mampu memperkuat daya saing industri Tanah Air dalam menyongsong era Revolusi Industri 4.0.
“Kami memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Blibli.com yang telah bahu membahu bersama Ditjen IKMA untuk mendorong perkembangan usaha rekan-rekan pelaku IKM di Indonesia,” ucapnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyebut, ajang The Big Start Season 4 yang mengusung tema Local Goes Global Through Digital sejalan dengan prioritas nasional Kemenperin dalam pemberdayaan IKM untuk meningkatkan ekspor melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Dalam era digital seperti sekarang, transisi proses jual beli konvensional menjadi jual beli onlinesemakin berkembang. Tidak hanya untuk produk berupa barang, bahkan jasa. Karena itu kami melihat industri e-commerce menjanjikan potensi pasar yang sangat besar,” jelasnya.
Gati menambahkan untuk membantu para pelaku IKM dalam menangkap peluang sekaligus menghadapi tantangan saat munculnya banyak e-commercesejak 2017, Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM yang melibatkan marketplace digital di Tanah Air sebagai salah satu infrastruktur pendukung.
“Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah workshop e-Smart IKM, pembinaan sebagai tindak lanjut workshop, bimbingan teknis kepada IKM, serta pendampingan tenaga ahli digital marketer untuk membantu pemasaran,” jelasnya.
Gati meyampaikan Kemenperin terus aktif memberikan pembinaan terhadap para pelaku usaha dan calon wirausaha IKM melalui beberapa program, antara lain penumbuhan wirausaha IKM, penguatan sentra IKM, dan Unit Pelayanan Teknis (UPT), memfasilitasi pengembangan produk dan penguatan kapasitas serta link and match IKM.
Dalam program penumbuhan wirausaha, sejak 2018 Kemenperin telah memberikan bimbingan teknis wirausaha kepada lebih dari 12.500 IKM, dan telah memberikan fasilitasi legalitas usaha kepada sekitar 5000 IKM.
“Penerima manfaat program ini di antaranya terdiri dari pondok pesantren, penghuni lembaga pemasyarakatan. Kemudian peserta Program Keluarga Harapan (PKH) kerja sama dengan Kementerian Sosial, dan alumni pekerja migran dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia,” paparnya.
Pada program penguatan sentra IKM dan UPT, Kemenperin memberikan fasilitas mesin peralatan produksi, pendampingan sentra IKM oleh Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL), serta peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Sedangkan dukungan yang diberikan melalui UPT di antaranya dilaksanakan melalui revitalisasi mesin atau peralatan, dan pelatihan serta magang bagi operator UPT,” ungkapnya.
Selanjutnya dalam program link and match IKM dilakukan penghubungan rantai nilai pelaku IKM, sehingga produk IKM satu dan yang lainnya bisa saling melengkapi.
Dengan terjalinnya hubungan di dalam rantai nilai tersebut, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk pelaku IKM, yang kemudian memberikan dampak positif kepada usaha mereka.
Baca juga: Bekraf: Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tertinggi di ASEAN