Purwakarta (ANTARA) - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyampaikan sebagian besar warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jabar, menginginkan agar perusahaan tambang yang mengakibatkan "hujan batu besar" ditutup.
"Ketika saya ke sana, mereka (warga Desa Sukamulya) meminta untuk ditutup saja perusahaan tambang di daerahnya," kata bupati, di Purwakarta, Kamis.
Baca juga: Sejumlah rumah dan sekolah di Purwakarta dihujani batu raksasa
Ia mengatakan, sebagian besar warga menginginkan agar ke depan tidak ada lagi aktivitas tambang di daerahnya, karena merugikan masyarakat.
Apalagi menurut sejumlah pengakuan warga, katanya, keberadaan perusahaan tambang itu tidak ada kontribusinya kepada mereka.
Anne mengaku bisa mengetahui setelah dirinya datang ke lokasi kejadian dan berbincang-bincang dengan warga.
Pada Selasa (8/10), terjadi hujan batu yang berukuran besar di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru. Tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah mengalami kerusakan.
Peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga itu akibat aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan perusahaan tambang, PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).
Bupati mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk menindak perusahaan itu, pihaknya kini masih menunggu hasil investigasi dari inspektur pertambangan dalam tujuh hari ke depan.
"Tapi kalau memang terbukti batu besar itu jatuh karena blasting (peledakan), saya harap ditutup saja. Karena dari penuturan warga, batu yang jatuh bentuknya seperti terbelah, beda kalau memang menggelinding," kata dia.
Berita Terkait
Pemkot Batu, Jatim menyiapkan langkah antisipasi bencana saat musim hujan
Senin, 4 Desember 2023 17:32
Sebanyak 14 kecamatan di Agam terdampak hujan abu-batu Marapi erupsi
Senin, 4 Desember 2023 5:23
Minta izin hujan-hujanan, bocah 10 tahun tewas tenggelam di kolam ikan
Rabu, 31 Maret 2021 10:45
Dinas: batu besar timpa rumah warga akibat aktivitas pertambangan
Rabu, 9 Oktober 2019 16:09
Polisi periksa tiga saksi peristiwa batu besar timpa rumah warga Purwakarta
Rabu, 9 Oktober 2019 16:07
Sejumlah rumah dan sekolah di Purwakarta dihujani batu raksasa
Rabu, 9 Oktober 2019 12:55
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37