Jakarta (ANTARA) - Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Bagas Pujilaksono Widyakanigara mendukung pihak-pihak yang melaporkan Hanum Rais ke kepolisian atas ucapannya di media sosial terkait penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.
"Dukungan saya bukan karena kebencian saya pada Bu Hanum Rais, tapi lebih pada upaya pembuktian kebenaran ucapan Bu Hanum Rais. Tempat yang tepat untuk itu hanya di pengadilan," ujar Bagas dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Selain untuk membuktikan ucapan Hanum Rais, kata Bagas, pelaporan ini juga penting untuk pembelajaran masyarakat terkait perilaku di media sosial yang semakin kebablasan sehingga tak jarang menimbulkan hoaks dan fitnah.
Menurut Bagas, cuitan Hanum Rais berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat sebagaimana cuitannya dulu terkait Ratna Sarumpaet.
Sebagai anggota DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kata Bagas, mestinya Hanum Rais menjaga etika dan moral.
"Saya sangat setuju dengan ucapan Pak Amien Rais bahwa hukum di Indonesia tidak boleh tebang pilih, harus adil," ujar Bagas.
Sebelumnya organisasi relawan Jam'iyyah Joko Widodo-Ma'ruf melaporkan Hanum Rais ke Bareskrim Polri terkait dengan cuitan Hanum di Twitter yang menyebut penusukan Wiranto seting-an dan play victim. Namun, cuitan itu sudah dihapus.
Sementara itu dikutip dari Tempo.co, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menyatakan pelaporan Hanum Rais tak memuat fakta hukum.
Menurut Drajad, Hanum dalam cuitannya tidak menyebut nama secara eksplisit dan spesifik sehingga tak ada pihak yang dirugikan.
Berita Terkait
Putri Amin Rais, Hanum disebut tengah diperiksa terkait kasus Eggi Sudjana
Senin, 27 Mei 2019 17:59
Putri Amien Rais dilaporkan ke Persatuan Dokter Gigi Indonesia
Jumat, 19 Oktober 2018 17:04
Menantu Wiranto: kondisi membaik, mohon doanya
Selasa, 15 Oktober 2019 19:03
Oknum ASN ini komentari penusukan Wiranto, harus berurusan dengan polisi
Sabtu, 12 Oktober 2019 21:41
Ulama kharismatik Lebak minta aktor penusukan Wiranto diusut tuntas
Sabtu, 12 Oktober 2019 21:30
Ma'ruf Amin mengaku prihatin peristiwa penyerangan terhadap Wiranto
Sabtu, 12 Oktober 2019 20:05
Wantimpres : Wiranto belum dipindahkan ke kamar inap
Jumat, 11 Oktober 2019 14:44
Penjagaan Kepala Negara lebih diperketat
Jumat, 11 Oktober 2019 13:05