Jakarta (ANTARA) - Dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta Barat memastikan kondisi bayi kembar siam Ardi dan Ardan asal Tangerang optimal sebelum dilakukan operasi pemisahan tubuh.
Ketua Tim Penanganan Operasi Dr dr Joanes Edy Siswato, Sp A (K) menjelaskan bayi kembar dempet perut tersebut berbobot 14 kilogram, dengan tubuh Ardan lebih besar dari tubuh Ardi.
"Ardi dan Ardan berumur 1 tahun dua bulan, perbandingan tubuh Ardan 60 persen dan Ardi 40 persen dengan dempet jaringan perut," ujar Joanes dalam keterangannya saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Kemudian dokter penanggung jawab operasi kembar siam Ardi dan Ardan, dr Alexandra Sp BA mengatakan, timnya memantau kondisi Ardi dan Ardan sejak lahir hingga siap menjalani operasi. Terakhir, dokter melakukan pemeriksaan sekitar satu bulan lalu.
"Saat ini bagian menempel perut dan bagian dada tulang saja yang menempel, bagian lain terpisah. Bagian yang menempel Ardi dan Ardan adalah organ hatinya yang menempel," ujar dia.
Menurut Alex, pada kasus kembar siam perbedaan berat badan pada keduanya tidak menjadi masalah. Kedua anak pun telah menjalani imunisasi rutin dan pemeriksaan gizi.
"Pemisahan hati tidak dibagi satu besar satu tidak. Tapi pertimbangan kita pisah tengah, karena perut akan kebuka, jadi itu perhatian kita semua," ujar dia.
Dari tiga kasus yang pernah ditangani tim dokter RSAB Harapan Kita, dua kasus diantaranya sama dengan Ardi dan Ardan. Pasien telah menjalani hidup dengan baik.
Dia ptimistis tim dokter dapat memisahkan kembar siam Ardi dan Ardan yang dempet perut. Setelah operasi pemisahan, bayi kembar itu akan dirawat di ruang ICU untuk pemulihan.
Operasi pemisahan akan dilakukan pada Sabtu 16 November yang melibatkan 30 dokter spesialis dari berbagai rumah sakit.
Operasi pemisahan organ hati kembar siam Ardi dan Ardan akan berlangsung pada pukul 06.00 WIB dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 16 jam.
Berita Terkait
Bayi kembar siam Ardi dan Ardan telah dipisahkan di RSAB Harapan Kita
Sabtu, 16 November 2019 19:07
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21