Kuala Lumpur (ANTARA) - Angkatan Tentara Malaysia (ATM) memandang serius insiden penculikan lima orang warga negara Indonesia (WNI) di Perairan Tambisan, Sabah, yang dilaporkan pada 16 Januari 2020 lalu.
ATM dalam siaran pers kepada media di Kuala Lumpur, Kamis, menyebutkan kelima WNI dipercayai telah dibawa ke selatan Filipina oleh sekelompok penculik yang dikaitkan dengan kelompok Abu Sayyaf.
ATM senantiasa mengimplementasikan kesepakatan patroli secara bersama antara Malaysia, Indonesia dan Filipina.
Mereka mengatakan semua usaha-usaha kesepakatan tiga negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Filipina untuk memperkokoh keamanan kawasan maritim secara terpadu di perairan Laut Sulu sejak 2016 yang telah dan sedang dilaksanakan oleh ATM.
Ketiga negara juga telah membentuk Pusat Pengawasan Maritim bagi tujuan berbagi informasi dan koordinasi aktivitas-aktivitas Trilateral Maritime Patrol (TMP) dan Trilateral Air Patrol (TAP) yang melibatkan ATM, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Tentara Filipina.
Semua kesepakatan lain yang disetujui bersama di bawah Trilateral Cooperation Agreement di antara ketiga negara juga telah dilaksanakan oleh Malaysia dan ATM.
Untuk memperkukuh keamanan kawasan maritim di Pantai Timur Sabah khususnya, ATM juga senantiasa bekerja sama dengan berbagai badan keamanan lain dari Malaysia yaitu Eastern Sabah Security Command (ESSCOM), Pasukan Gerakan Marin Polis Diraja Malaysia (PGM-PDRM) dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang turut melaksanakan patroli dalam perairan maritim Malaysia.
Ini merupakan manifestasi komitmen padu Malaysia dan ATM bagi memperkokoh keamanan kawasan maritim melalui kesepakatan kerja sama yang disetujui ketiga negara melalui Trilateral Cooperation Agreement.
ATM senantiasa komitmen untuk memastikan kesepakatan patroli secara bersama antara Malaysia, Indonesia dan Filipina dilaksanakan sepenuhnya termasuk meneruskan kerja sama dengan berbagai lembaga keamanan lain dari Malaysia untuk memperkokoh keamanan kawasan maritim di Laut Sulu dan Pantai Timur Sabah.
Berita Terkait
Malaysia mendukung seruan Dewan HAM PBB hentikan jual senjata
Sabtu, 6 April 2024 4:28
Seorang warga Israel ditangkap, Keamanan Raja dan PM Malaysia diperketat
Sabtu, 30 Maret 2024 14:51
Kementerian Kesehatan Malaysia menyelidiki potongan kain lap di martabak
Kamis, 28 Maret 2024 5:27
Malaysia: Doa Rakyat dan Pemimpin
Rabu, 20 Maret 2024 12:57
KKP mengamankan satu unit kapal berbendera Malaysia di Selat Malaka
Rabu, 6 Maret 2024 6:33
FEB UI dukung transformasi pendidikan tinggi
Selasa, 5 Maret 2024 7:12
Penguatan dolar AS dan ketidaktentuan ekonomi China
Jumat, 1 Maret 2024 6:37
IAIH NW Lombok Timur kerjasama dengan Universitas Malaysia
Kamis, 29 Februari 2024 21:09