Idul Fitri- Warga Lombok Lanjutkan Puasa Enam Hari

id Idul Fitri

Ini sudah menjadi kebiasaan saya kalau tidak puasa malah rasanya gelisah, sehingga apa pun alasannya puasa sunah di bulan Syawal tetap diupayakan
Mataram,  (Antara) - Sebagian masyarakat Pulau Lombok termasuk Kota Mataram tetap melanjutkan puasanya hingga enam hari ke depan yang dikenal dengan puasa sunah di bulan Syawal, setelah sebelumnya berpuasa selama bulan Ramadhan.

Hj Fatimah (50) salah seorang warga Mataram, di Mataram Selasa mengatakan, berpuasa enam hari setelah puasa wajib merupakan tradisi bagi sejumlah warga terutama mereka yang usia lanjut.

"Ini sudah menjadi kebiasaan saya kalau tidak puasa malah rasanya gelisah, sehingga apa pun alasannya puasa sunah di bulan Syawal tetap diupayakan," katanya.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, puasa enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri, maka seolah-olah dia berpuasa selama setahun.

Sejumlah petugas masjid di Kota Mataram masih tetap membangunkan warga untuk makan sahur melalui pengeras suara sebagaimana pada bulan Ramadhan dan ini ditujukan kepada orang-orang yang akan melaksanakan puasa sunah.

Puasa sunah akan berakhir pada Ahad (3/8) dan dirayakan dengan Lebaran Topat atau Ketupat, sehingga sejumlah orang mengatakan, orang yang berhak merayakan Lebaran Topat adalah orang yang puasa sunah sementara yang tidak puasa tidak berhak.

"Lebaran Topat dirayakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri dan pada hari itu masyarakat tua dan muda keluar rumah untuk pergi bersantai ke berbagai objek wisata yang ada di daerah ini," katanya.

Menurut H. Wahab (60), biasanya warga merayakan Lebaran Topat di kawasan obyek wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat sekitar 12 kilo meter utara Kota Mataram terutama di pantai Batu Layar.

Pada hari itu, ratusan ribu warga Lombok yang datang dari berbagai penjuru berbondong-bondong ke Batu Layar baik dengan memakai kendaraan umum, pribadi, tradisional maupun dengan berjalan kaki.

Mereka memilih Batu Layar, karena di samping dapat bersantai di pantai Batu Layar sekaligus berziarah di makam Batu Layar, sebuah makam yang dikeramatkan warga.

Makan Batu Layar juga ramai dikunjungi peziarah terutama pada musim haji, sebab hampir semua jamaah calon haji (JCH) di daerah melakukan ziarah makam sebelum berangkat ke tanah suci Makkah dan salah satu yang dipilih adalah makam Batu Layar.

"Di samping itu banyak pula makan lainnya seperti makam Loang Baloq, Bintaro, Selaparang, Ketak dan Makam Sakra di Lombok Timur," katanya.