Mataram (ANTARA) - Kopi Senaru di kaki Gunung Rinjani, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah tembus ke mancanegara, khususnya jenis robusta dan arabika, dengan pasar antara lain Amerika Serikat, Prancis, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia.
"Pembelinya berawal dari pendaki wisman (wisatawan mancanegara) Gunung Rinjani yang kemudian menceritakan ke rekan sesama negaranya sepulang dari Indonesia. Kemudian ketika mereka ke Indonesia membeli secara langsung ke saya," salah seorang petani kopi Dusun Senaru, Nursaat kepada Antara, Senin.
Ada juga, kata dia, pendaki yang pernah ke Indonesia yang meminta bawa oleh-oleh kopi Rinjani kepada rekannya yang tengah melancong ke Senaru. "Saya tidak pernah menjajakan kopi hasil tani saya, tapi selalu saja ada wisman yang datang ," katanya.
Mayoritas pemesan dari mancanegara itu meminati kopi arabika. Harganya untuk arabika jenis biji kopi mentah (green bean) Rp150 ribu per kilogram dan kopi yang sudah dipanggang Rp200 ribu per kilogram.
"Kopi arabika cepat larisnya, dua bulan pasca-panen langsung ludes," katanya.
Namun pihaknya masih menjual kopi jenis lain. "Kami juga menjual kopi Robusta seharga Rp75 ribu per 150 gram," katanya.
Penjualan kopi, kata dia, saat ini dapat menjadi usaha sampingan bagi warga Senaru di saat ditutupnya pendakian ke Gunung Rinjani.
"Lumayan dari hasil kopi ini untuk menambah pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Nursaat yang juga memiliki usaha jasa pendakian ke Gunung Rinjani.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTB melakukan ekspor perdana komoditas pertanian berupa buah manggis ke China dan kopi robusta ke Korea Selatan (Korsel), Selasa.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menilai ekspor komoditas pertanian buah manggis dan kopi robusta ke China serta Korsel penting bagi NTB, khususnya dalam meningkatkan nilai tambah bagi daerah dan petani di daerah itu.
Meski demikian agar hasilnya lebih baik dan bagus, Gubernur meminta ekspor tersebut tidak hanya buah, namun sudah dalam bentuk produk olahan.
"Ekspor itu penting, tapi ke depan bukan sekadar buah manggis dan kopi melainkan harus dalam bentuk produk yang dapat memiliki nilai tambah misalnya kopi dan manggis mulai diolah," ujarnya.
Berita Terkait
Desa Senaru menargetkan masuk 10 besar lomba desa wisata Indonesia
Jumat, 15 Oktober 2021 13:31
Mari bersulang kopi Senaru
Minggu, 28 Februari 2021 6:59
Petani kopi Senaru butuh bantuan mesin roasting
Kamis, 18 Juli 2019 10:15
Indonesian embassy opens coffee shop in Seoul to drive exports
Kamis, 18 April 2024 5:13
Pembukaan kedai kopi di Seoul tingkatkan ekspor produk RI
Rabu, 17 April 2024 17:44
BNI bawa UMKM kopi binaan Xpora ke Amerika
Rabu, 17 April 2024 5:23
Konsumsi teh dan kopi yang diperbolehkan selama puasa Ramadhan
Minggu, 17 Maret 2024 11:08
UMKM raup keuntungan hingga tiga kali lipat di NTT
Sabtu, 24 Februari 2024 5:25