Amman Mineral memastikan tetap fokus menerapkan operasional unggul di Batu Hijau

id Amman Mineral

Amman Mineral memastikan tetap fokus menerapkan operasional unggul di Batu Hijau

Dok (Antara NTB/HO AMNT)

Mataram (ANTARA) - Manajemen Amman Mineral memastikan akan terus fokus menerapkan operasional unggul dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah dan nasional.

"Keunggulan operasional (operational excellence) menjadi kunci keberhasilan bagi perusahaan tambang untuk memanfaatkan peluang dan mengoptimalkan tambang, termasuk juga untuk melakukan eksplorasi," kata Presiden Direktur Amman Mineral, Rachmat Makkasau dalam CEO Forum Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) yang bertajuk ‘The Depiction of the Indonesian Mining Industry 2020 and Beyond from the CEO’s Perspective’ di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat. 

Menurut Rachmat Makkasau, upaya untuk mencapai keunggulan operasional terus dilakukan oleh manajemen Amman Mineral sejak pertama kali mengambil alih tambang Batu Hijau dari Newmont Nusa Tenggara pada 2016. Transformasi itu, dimulai dari upaya efisiensi operasional yang dilakukan secara terus menerus hingga menjadi karakter dan budaya organisasi. Bahkan, secara paralel, upaya efisiensi ini juga dilakukan dengan strategi peningkatan produktivitas. Dengan demikian perusahaan dapat lebih adaptif dan merespon secara cepat dinamika siklus pertambangan.

"Sebelum masa peralihan pada 2016 lalu, tambang Batu Hijau mengalami kesulitan mengembangkan fase 7 dikarenakan biaya untuk melanjutkan operasional dinilai begitu tinggi. Namun, manajemen Amman Mineral berani mengambil peluang melanjutkan fase 7, hingga bisa mengoptimalkan umur tambang Batu Hijau. Selain itu, proyek eksplorasi Elang juga bisa terus dijalankan dengan penuh optimisme," jelasnya.

Ia menyatakan, berbagai bentuk keunggulan operasional yang sudah diterapkan perusahaan antara lain melakukan renegosiasi kontrak, peningkatan utilisasi alat, menghilangkan bottleneck, serta pengembangan kapasitas karyawan dan disiplin kerja. Alhasil, biaya penambangan menurun signifikan dan produktivitas menjadi lebih tinggi, salah satunya terlihat dari pencapaian laju pengupasan batuan buangan di tahun 2019 yang melebihi target hingga 18 persen. 

"Hal ini dapat terlaksana karena karyawan yang adaptif, kami termotivasi untuk menciptakan terobosan, dan selalu menantang diri untuk menjadi lebih baik. Hal ini akan terus kami lakukan karena sudah menjadi budaya Amman Mineral untuk selalu meningkatkan diri," ujar Rachmat.

Rachmat menambahkan, sebagai penghasil emas dan tembaga terbesar kedua di Indonesia, Amman Mineral tercatat sebagai penyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mineral terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2019. 

"Selain itu, sejak beroperasi tahun 2000 hingga 2016, tambang Batu Hijau telah berkontribusi 25-37 persen pendapatan kotor (gross) Provinsi NTB serta 75- 99 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa Barat," katanya.