Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengajak masyarakat yang merencanakan mudik Lebaran tahun ini agar menunggu perkembangan kondisi keamanan seiring ancaman penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Sebelum memutuskan untuk mudik, masyarakat hendaknya memantau perkembangan COVID-19 yang disampaikan resmi oleh pemerintah," kata Mu'ti saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Untuk itu, dia mengatakan jika situasi memungkinkan maka tidak ada salahnya mudik dengan tetap mematuhi protokol yang diterbitkan pemerintah.
Di sisi lain, Mu'ti mengimbau jika situasi ketika waktu mudik nanti tidak memungkinkan sebaiknya masyarakat tidak memaksakan diri pulang kampung karena keselamatan dan kesehatan jauh lebih penting.
Menurut dia, silaturahim Idul Fitri sangat penting. Akan tetapi, itu semua merupakan tradisi masyarakat atau bukan ajaran agama.
Maka dari itu, Sekum PP Muhammadiyah menyebut terdapat banyak cara agar tali silaturahim tetap terjalin di antara sesama manusia meski keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan mudik.
"Silaturahim memang penting dan sangat dianjurkan. Tetapi tidak harus dalam bentuk bertemu muka. Silaturahim bisa melalui telepon atau video dan cara lain yang aman," katanya.
Berita Terkait
Prabowo naikkan gaji guru ASN dan non-ASN, berikut rinciannya
Rabu, 27 November 2024 12:20
Mulai 2025, Guru PPPK bisa mengajar di sekolah swasta
Rabu, 27 November 2024 11:52
Teacher salary hike of Rp2 mln to one-time basic wage approved
Selasa, 26 November 2024 19:36
Prabowo panggil menteri-menteri di Istana Jakarta, ada apa?
Selasa, 26 November 2024 13:58
Gotong royong pemerintah-swasta wujudkan SDM unggul
Senin, 25 November 2024 3:48
Penempatan guru PPPK dievaluasi
Senin, 11 November 2024 17:56
Mendikdasmen akan bagikan buku sastra gratis kepada anak-anak
Sabtu, 9 November 2024 4:32
Peran guru honorer masih kita perlukan
Sabtu, 2 November 2024 7:00