Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan penutupan terhadap Pasar Panglima atau pasar burung di kawasan Cakranegara, selama dua minggu ke depan dalam rangka mewaspadai penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Kepala Bidang Tibum Tranlinmas Satuan Polisi Palong Praja (Satpol PP) Kota Mataram M Israk Tantawi, S.IP yang di Mataram, Minggu, mengatakan, dengan adanya penutupan hari ini, maka opersional Pasar Panglima resmi ditutup hingga dua minggu ke depan.
"Upaya itu dilakukan untuk mengetahui sebaran orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona masih meluas atau berkurang, sehingga menjadi acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan baru," katanya.
Kegiatan penutupan operasional Pasar Panglima tersebut dilakukan bersama tim gabungan TNI/Polri, tidak hanya pasar burungnya akan tetapi termasuk bagi para pedagang pakan ternak di sekitar Pasar Panglima.
"Kita berharap para pedagang dapat melaksanakan dan memantuhi imbauan untuk penutupan Pasar Panglima," katanya.
Pasar Panglima atau disebut juga pasar burung, merupakan pasar unggus yang selama ini beroperasiol setiap hari, namun pada hari Minggu, jumlah pedagang berlipat ganda bahkan hingga memenuhi badan jalan.
Pada hari Minggu, para pedagang unggas seperti ayam, bebek dan berbagai jenis burung tersebut tidak hanya dari Kota Mataram melainkan datang dari beberapa kabupaten terdekat, sehingga dikhawatirkan menjadi potensi penyebaran COVID-19.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram H Amran M Amin yang hendak dikonfirmasi terkait dengan jumlah pedagang dan tindaklanjut dari penutupan tersebut, belum memberikan jawaban hingga berita ini diturunkan.