Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Seneqadi (22), mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu, gantung diri kosannya menggunakan kabel listrik.
Diduga korban nekat bunuh diri lantaran berkelahi dengan sang pacar.
Informasi yang dihimpun, sebelum korban mengakhiri hidupnya, korban dengan sang pacar sempat saling SMS-an dan berteleponan.
Saat menelpon sang pacar, korban sempat mengancam akan bunuh diri, jika sang pacar tidak datang ke kosannya dalam waktu 30 menit.
Akan tetapi sang pacar tidak menanggapi serius ancaman korban, dinilai hanya sebatas candaan.
Tak berapa lama lagi, korban meng-SMS sang pacar, meminta untuk segera datang ke kosannya dan jangan sampai terlambat.
Karena penasaran, pacar korban mendatangi kosan korban dengan berjalan kaki yang berjarak 500 meter, sembari menelepon korban namun tak diangkat teleponnya.
Setiba di kosan, saat masuk pintu kos korban, sang pacar terperanjat melihat korban sudah tergantung kaku dan sang pacar mencoba membantu korban dengan cara menarik tali yang mengikat leher korban dengan keras, dan korban terjatuh.
Saksi berusaha membangunkan korban, karena tak bangun bangun saksi langsung menelepon adiknya untuk segera datang ke kosab korban bersama saksi lainnya. Dan langsung membawa korban ke Puskesmas Lenek.
Sesampainya di puskesmas, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Suralaga melalui Kasubag Humas Iptu L Jaharuddin saat di konfirmasi membenarkan, adanya kasus mahasiswa meninggal gantung diri di kos-kosan.
"Korban di temukan sudah gantung diri oleh pacarnya, dan korban sempat di bawa ke Puskesmas," ucapnya.
"Hasil visum sementara, tidak ada bekas kekerasan, hanya di temukan bekas tali yang di gunakan gantung diri," sebutnya.
Dikatakan Jaharuddin, anggota Polsek dan Polres saat menerima laporan langsung menunjuk TKP dan melakukan olah TKP.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan awal, dugaan awal korban tewas karena gantung diri," jelasnya.