Tolak penambahan nama Bandara Internasional Lombok jadi "ZAMLIA", warga gelar aksi damai

id BIL

Tolak penambahan nama Bandara Internasional Lombok jadi "ZAMLIA", warga gelar aksi damai

Ratusan warga lingkar Bandara Internasional Lombok (BIL) melakukan aksi damai di jalan raya bundaran luar Bandara Lombok, Minggu (15/11), pukul 16.00 WITA. Aksi warga itu untuk menolak rencana penambahan perubahan  nama Bandara menjadi Zainudin Abdul Majid Lombok Internasional Airport (ZAMLIA). 

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Ratusan warga lingkar Bandara Internasional Lombok (BIL) melakukan aksi damai di jalan raya bundaran luar Bandara Lombok, Minggu (15/11), pukul 16.00 WITA. 

Aksi warga itu untuk menolak rencana penambahan perubahan  nama Bandara menjadi Zainudin Abdul Majid Lombok Internasional Airport (ZAMLIA). 

"BIL Harga Mati," teriak Lalu Arik Rahman Hakim dalam orasinya bersama warga lainnya. 

Pemerintah Provinsi NTB jangan memprovokasi masyarakat dengan melakukan rencana perubahan nama bandara di malam hari saat masyarakat sedang istirahat. 

Karena masyarakat lingkar bandara tidak akan tinggal diam untuk terus melakukan penolakan perubahan nama Bandara Lombok tersebut. 

"Pemerintah jangan buat gaduh di saat warga menjaga kondusifitas jelang pilkada ini," katanya. 

Tokoh masyarakat, H Lalu Putria yang juga hadir dalam aksi itu mengatakan, masyarakat lingkar bandara datang hari ini tidak disuruh, tidak diundang. Namun, mereka spontan datang, karena di media sosial ada beredar secara tiba-tiba surat  yang mau mengganti BIL menjadi nama lain. 

"Mohon kepada Gubernur, Bapak Bupati untuk tidak melakukan perubahan nama Bandara tersebut. Dengarkan aspirasi masyarakat," katanya. 

"Tidak ada tendensi politik, warga terkejut sehingga menolak penambahan nama BIL menjadi apapun," terangya. 

Sesuai SK dari kementerian perhubungan itu Bandara akan diubah menjadi ZAM, namun saat ini beredar isu penambahan nama Bandara dengan nama lain. Hal itu membuat masyarakat bingung, sehingga warga tetap menolak sampai kapanpun. 

"Kami tetap menolak sampai kapanpun," tegasnya. 

Sementara itu, Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Ketut Tamiana mengatakan, terkait dengan penambahan branding perubahan nama Bandara Lombok itu tidak jadi dilaksanakan setelah pihaknya melakukan konfirmasi kepada dinas terkait. 

Sehingga pihaknya mengimbau warga untuk pulang dan tidak melakukan aksi lagi serta selalu menjaga keamanan dan kenyamanan. 

"Rencana itu tidak jadi dilaksanakan, mohon untuk pulang ke rumah masing-masing," pungkasnya. 

Aksi warga itu tetap mendapatkan pengamanan dari aparat Polres Lombok Tengah. Arus lalu lintas di jalan raya tersebut sempat terganggu, karena warga melakukan aksinya di tengah jalan samping bundaran luar Bandara.