Vanessa Kirby menyampaikan keajaiban persalinan di "Pieces of a Woman"

id Vanessa Kirby,Pieces of a Woman

Vanessa Kirby menyampaikan keajaiban persalinan di "Pieces of a Woman"

Vanessa Kirby (REUTERS/GUGLIELMO MANGIAPANE)

Jakarta (ANTARA) - Vanessa Kirby belum pernah melahirkan seorang bayi, tapi dia mengatakan tidak sabar menjalaninya meski berperan sebagai perempuan yang persalinannya berujung tragedi di "Pieces of a Woman" yang tayang di Netflix pekan ini.

Dikutip dari Reuters, aktris Inggris ini menghabiskan banyak waktu bersama perempuan hamil dan mereka yang mengalami keguguran atau yang bayinya meninggal dalam kandungan selama mempersiapkan diri untuk memerankan karakter yang menurutnya punya beban tanggung jawab yang berat.

Seorang perempuan mengizinkan Vanessa untuk ikut melihat proses kelahiran anaknya.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang melahirkan. Dan saya jelas tidak tahu apapun tentang kehilangan seorang bayi. Dan hal-hal itu membuat saya takut karena saya pikir, jika saya salah dalam memperlihatkannya, saya mengecewakan setiap perempuan yang pernah melahirkan," katanya.

"Kita melihat banyak pria meninggal (di layar), tapi kau tidak banyak melihat banyak perempuan bersalin," imbuh Vanessa.

Aktris Inggris berusia 32 tahun ini menerima ulasan baik dan penghargaan festival film Venesia atas perannya sebagai perempuan muda yang menantikan peran baru sebagai ibu namun hidupnya berubah akibat kehilangan dan kepedihan. Gambaran melahirkan yang jadi pembuka selama 24 menit diambil dalam satu adegan tak terputus.

Pemeran Puteri Margaret muda dalam serial "The Crown" mengatakan film itu tidak membuat dia ingin menunda punya anak, justru membuatnya tak sabar ingin punya anak satu hari nanti.

Dia menggambarkan persalinan sebagai sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan.

"Saya tidak tahu kapan itu akan terjadi, tapi saya menantikan persalinan. Saya tidak sabar. "

Film yang dibintangi juga oleh Ellen Burstyn dan Shia LaBeouf diinspirasi dari pengalaman pribadi kehilangan yang dialami sutradara Hungaria, Kornel Mundruczo dan istrinya, penulis skenario Kata Weber.

Kata Weber mengatakan membuat film ini jadi seperti terapi buat mereka.