KLU (ANTARA) - Polda Nusa Tenggara Barat menggelar "media gathering" atau outing dengan sejumlah wartawan media online, cetak dan kontributor TV nasional ke Kebun Binatang Lombok Wildlife Park di Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (27/3).
"Kami mengajak teman-teman media ini berkunjung ke Lombok Wildlife Park untuk melihat dan mengetahui lebih dekat spot wisata ini, silakan teman-teman jika ada yang unik yang bisa diangkat karena ini sangat bagus untuk diamplifikasi sehingga dapat mempromosikan pariwisata ini," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto.
Artanto mengatakan spot ini sangat bagus dan jarang ada di daerah lain. Ia berharap kehadiran Polda NTB bersama media dapat mempercepat peningkatan ekonomi dan pariwisata di NTB khususnya di Lombok Utara.
Ia menilai kebun binatang ini sangat representatif untuk berkunjung bersama keluarga, bahkan untuk pertemuan resmi.
"Saya berharap ini terus berkembang, karena Lombok Wildlife Park adalah salah satu spot wisata yang menonjol di NTB," ungkap Artanto.
Artanto menambahkan, pemilihan gathering di lokasi ini karena suasananya seperti di alam sesungguhnya, sejuk, sambil berkegiatan fisik agar meningkatkan ilmu pengetahuan dan imunitas tubuh. Berbagai jenis hewan bisa ditemukan di sini.
Peran Polda NTB dalam mengangkat dan terus memajukan pariwisata sangat dibutuhkan, bersinergi dengan media sebagai corong informasi akan membantu mengangkat kembali kunjungan pariwisata ke depan.
"Tapi ingat, jangan lupa memakai masker dan menjaga jarak. Kami juga meminta pemilik Lombok Wildlife Park agar tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 yang ketat," katanya.
Sementara itu, presiden direktur Lombok Wildlife Park, Ketut Swadika mengucapkan terima kasih kepada Polda NTB dan wartawan yang hadir dan mengunjungi kebun binatang miliknya itu.
Ia berharap ke depan wisata kebun binatang ini terus berkembang dan maju. Untuk itu ia sangat berharap bantuan dari Polda NTB dan media massa yang ikut berperan mempromosikan spot pariwisata yang sangat menonjol ini.
"Sebelumnya nama lokasi ini Lombok Elephant, namun pada tahun 2018 kami ubah menjadi Lombok Wildlife Park karena berbagai jenis hewan di sini ada," katanya.
Ia menjelaskan bahwa ada 62 jenis hewan bisa ditemukan di sini dengan jumlah kurang lebih 400 ekor hewan.
Hewan-hewan didatangkan dari seluruh daerah di Indonesia seperti buaya, komodo, kakak tua Papua, bahkan dari luar negeri seperti kuda nil, iguana, beruang madu, burung makau dari Brasil dan hewan-hewan dari Australia.
Ketut Swadika menjelaskan kendala besar yang dihadapi saat pandemi ini yaitu makanan satwa, karyawan yang merawat satwa dan obat-obatan yang jumlah totalnya menghabiskan anggaran sekitar Rp8 juta per hari.
Perhari Lombok Wildlife Park membutuhkan 1,6 ton makanan satwa yang bukan daging dan 50 kilogram daging ayam dan sapi untuk memberi makan ratusan satwa tersebut.
"Untuk karyawan kami tetap pekerjakan sebanyak 68 karyawan dengan pengaturan waktu kerja," katanya.
Ia berharap ada bantuan dari pemerintah daerah Lombok Utara dan Pemerintah Provinsi NTB dalam membantu keberlanjutan operasional Lombok Wildlife Park.
Humas Polda NTB "media gathering" di Kebun Binatang Lombok Wildlife Park
jangan lupa memakai masker dan menjaga jarak