Serang polisi gunakan senjata tajam, residivis kasus penipuan di Lombok Timur dihadiahi timah panas

id Begal mobil

Serang polisi gunakan senjata tajam, residivis kasus penipuan di Lombok Timur dihadiahi timah panas

Polisi tengah menyelidiki mobil yang diduga milik korban begal yang dibuang pelaku di Kampung Parigi, Desa Sukatani Kecamatan Parakansalak dan Desa Bojong Galing Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jabar. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: Aditya AR).

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Residivis penipuan, Roz (36), Sabtu (24/4) sekitar pukul 23.00 Wita, dihadiahi timah panas lantaran saat akan ditangkap menyerang petugas menggunakan senjata tajam.

Kapolres Lombok Timur melalui Kasat Reakrim AKP Daniel Pantogi Simangunsong SIK didampingi Kasubbag Humas Iptu L Jaharudin saat dikonfirmasi, Senin, tak menampik kalau ada pelaku penipuan yang ditangkap, hanya saja saat mau ditangkap.

Pelaku sempat melakukan perlawanan, dengan cara menikam anggota polisi yang mau menangkap.

Untung saja anggota dapat mengelak dan langsung menghentikan perlawanan pelaku dengan cara menghadiahi timah panas.

“Pelaku sempat mencoba menyerang anggota polisi dengan sajam dan terpaksa  dilumpuhkan," katanya.

Dikatakan kasubbag humas, kasus penangkapan pelaku berawal dari kasus jual beli mobil.

Sebelumnya pelaku meminta korban untuk membawa mobil beserta surat surat kendaraan (STNK, BPKB)  ke Selong.
 
Korbanpun datang dan melakukan transaksi di pinggir jalan di wilayah Kelurahan Kembang Sari, Kecamatan Selong.

Setelah pelaku memeriksa kondisi mobil dan surat-surat kendaraan dan harga disepakati.

Saat korban ngobrol bersama pelaku, dan lengah. Pelaku langsung masuk ke dalam mobil dan membawa kabur mobil korban.

Karena mobilnya di bawa kabur pelaku, korban langsung melapor ke polisi.

“Setelah pelaku menguasai mobil, pelaku menghubungi korban, meminta uang tebusan sekitar Rp 10 juta,” ujarnya.

Untuk menangkap pelalu, polisi menyamar menjadi pembeli dan siap melakukan transaksi di tempat yang telah disepakati.

Saat akan dilakukan penangkapan, ternyata bukan pelaku CM yang datang, tetapi adiknha. Penangkapan tetap dilakukan meski dengan upaya paksa, karena pelaku sempat melakukan perlawanan dengam cara menusuk anggota polisi tersebut.