Disperkim siap tender pembangunan titik kumpul kawasan rawan gempa

id gempa,mataram,titik kumpul

Disperkim siap tender pembangunan titik kumpul kawasan rawan gempa

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram H.M. Kemal Islam. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, siap melaksanakan tender senilai Rp25,7 miliar untuk pembangunan titik kumpul kawasan rawan gempa sekaligus penataan wilayah terdampak gempa bumi masif pada tahun 2018.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram H.M. Kemal Islam di Mataram, Selasa, menargetkan tender pembangunan titik kumpul kawasan rawan gempa di Kecamatan Sandubaya pada minggu pertama Juni 2021.

"Insyaallah, pada tanggal 5 Juni 2021, tender kegiatan penataan kawasan terdampak masif gempa bumi pada tahun 2018 kami buka," kata H.M. Kemal Islam.

Menurut dia, tiga lingkungan yang terdampak gempa masif di Kecamatan Sandubaya adalah Lingkungan Pengempel Indah, Gontoran, dan Tegal. Namun, titik kumpul akan dibangun di lingkungan Pengempel Indah dengan luas lahan sekitar 18 are.

"Titik kumpul ini urgen untuk mengurangi risiko bencana, terutama gempa bumi sehingga menjadi pusat evakuasi warga," katanya.

Ia menyebutkan anggaran untuk pembangunan titik kumpul sekaligus penataan wilayah terdampak gempa sebesar Rp25,7 miliar tersebut menurun dari perencanaan awal sebesar Rp27 miliar.

"Penurunan itu disebabkan adanya kegiatan yang sumber dananya dari bantuan hibah tidak boleh masuk. Kegiatan hibah tersebut adalah pembanguan jamban keluarga dengan total anggaran Rp1,5 miliar," ujarnya.

Dikatakan pula bahwa dana Rp25,7 miliar itu terbagi menjadi dua kegiatan, yakni untuk penataan kawasan lingkungan terdampak gempa sekaligus titik kumpul dan untuk pembukaan akses jalan Tegal-Gontoran serta pembangunan tiga jembatan penghubung.

Penataan kawasan lingkungan terdampak gempa bumi itu, kata dia, karena akibat gempa bumi pada tahun 2018, sejumlah infrastruktur di kawasan tersebut mengalami kerusakan.

Kemal Islam menyebutkan infrastruktur yang rusak, antara lain jalan, drainase, dan instalasi pengelolaan air limbah milik masyarakat.

"Jalan-jalan yang dahulunya sudah dipasang paving block, sekarang kondisinya rusak berat, jadi itu yang akan diperbaiki termasuk sanitasinya," kata Kemal Islam.

Ia menkelaskan bahwa kegiatan tersebut sekaligus membangun titik kumpul dan balai pertemuan.

Dijelaskan pula bahwa pembukaan akses jalan Tegal-Gontoran dengan anggaran direncanakan akan dibuka sepanjang 600 meter dengan lebar 15 meter.

Jalan tersebut, kata dia,  akan dibangun hotmix dan dilengkapi tiga jembatan penghubung yang dapat dilalui kendaraan roda empat sehingga bisa memudahkan akses masyarakat di dua wilayah tersebut.

"Pembukaan jalan Tegal-Gontoran ini menjadi jalan ekonomi karena memudahkan akses masyarakat, khususnya ke Pasar Mandalika. Jadi, mereka tidak muter lagi dari jalan utama yang relatif rawan dan padat lalu lintas," katanya.