Pasangan selingkuh yang digerebek warga ngaku kenal lewat medsos

id Selingkuh

Pasangan selingkuh yang digerebek warga ngaku kenal lewat medsos

Kapolsek Samatiga, Aceh Barat, AKP Iswar (kiri) melihat pemeriksaan pasangan asal Kabupaten Nagan Raya, yang diduga melanggar Qanun Jinayat Aceh setelah sebelumnya ditangkap warga di Desa Deuah, kecamatan setempat karena diduga melakukan perbuatan yang melanggar syariat Islam di dalam sebuah mobil, Kamis (27/2/2019) petang. (Foto Antara Aceh/Teuku Dedi Iskandar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kisah cinta pasangan selingkuh inisial Z (34) warga Desa Aikmual dan M (34) Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya digerebek warga berawal dari aplikasi media sosial (Medsos). 

"Dari hasil pemeriksaan sementara mereka kenal melalui aplikasi medsos," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Rabu (7/7).

Baca juga: Rindu tak bisa dipendam, pria di Loteng lompat jendela guna temui selingkuhannya dan kepergok

Persoalan tersebut akan diselesaikan secara keluarga oleh kedua belah pihak. Sehingga pihaknya belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh terkait kasus dugaan perzinahan itu. 

"Saat digerebek warga mereka belum sempat melakukan hal terlarang itu. Meskipun mereka ada di dalam kamar, karena duluan diketahui oleh kakak ipar dari M," katanya. 

Sebelumnya, pasangan selingkuh digerebek warga saat akan melakukan perzinahan, Senin (6/7). Dugaan perzinahan itu terjadi di kamar rumahnya wanita di Kelurahan Semayan, malam hari

Kapolsek Kota Praya Iptu Hariyono menjelaskan, kedua pasangan tersebut telah dimankan di Polsek untuk proses lebih lanjut dan menghindari hal yang tidak diinginkan. 

"Keduanya diamankan sedang berduaan di kamar rumah wanita M di Semayan," katanya, Selasa (6/7).

Kronologisnya, jelas Kapolsek, pelaku Z mengubungi Ma melalui WhatsApp dan memberitahukan akan datang menemuinya di rumahnya. Kemudian M pun sontak kaget membaca pesan WhatsApp itu dan membalasnya "Kebanim" (beraninya). 

Tidak lama kemudian setelah selesai sholat isya, M membuka pesan WhatsApp yang dikirim Z yang memberitahukan sudah berada di rumahnya.

"Selang beberapa lama, M mendengar orang mengetuk jendela kamarnya dan melihat Z sudah berada di dekat jendela kamarnya. Kemudian membuka jendela dan Z masuk kamar melalui jendela dan menutupnya kembali," jelas.

Kejadian tersebut, kata Kapolsek, diketahui kakak ipar M yakni Rifai kemudian meminta bantuan Nasir yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Mengetahui keberadaannya telah diketahui orang lain, pelaku Z merasa ketakutan dan berusaha melarikan diri.

"Namun bisa dihalau oleh Rifai dan Nasir," jelas Kapolsek.

Menurut Kapolsek, sebelumnya suami Mardiana yakni Marzuki sudah mengetahui hubungan istrinya dengan Z sekitar setahun yang lalu. Dan suaminya pernah menghubungi Z di rumahnya untuk memohon agar jangan mengganggu istrinya.

"Namun tidak digubris oleh Z," katanya.