PDAM Giri Menang mengoptimalkan sumur bor antisipasi puncak kemarau

id pdam,mataram,kemarau

PDAM Giri Menang mengoptimalkan sumur bor antisipasi puncak kemarau

Sejumlah petugas PDAM Giri Menang Mataram, sedang melakukan perbaikan kerusakan pipa aliran air bersih di Jalan Pejanggik, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum Giri Menang Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat akan optimalkan fungsi sekitar 25 titik sumur bor untuk antisipasi puncak kemarau agar debit air bisa tetap stabil.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang H Lalu Ahmad Zaini di Mataram, Senin mengatakan kondisi debit air saat ini masih relatif stabil yakni 1.500 liter per detik, sebab masih awal musim kemarau.

"Debit air akan mulai berkurang sekitar dua-tiga bulan ke depan atau puncak kemarau sehingga perlu diantisipasi agar tidak terjadi kekurangan pasokan air ke pelanggan," katanya.

Menurutnya, sekitar 25 titik sumur bor tersebut saat ini sedang berfungsi untuk membantu sejumlah kawasan yang paling rawan, seperti di Ampenan Kota Mataram dan Sesele Kabupaten Lombok Barat.

"Pada jam-jam tertentu atau jam puncak pemakaian, kerap kali air yang mengalir ke rumah pelanggan relatif kecil. Misalnya, pada waktu pagi dan jelang magrib," katanya.

Sementara untuk penanganan jangka panjang, lanjut Zaini, pihaknya telah menyiapkan pembangunan Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat, yang bisa menambah sumber pasokan air baku untuk air minum di daerah ini.

"Jika pembangunan Bendungan Meninting yang ditargetkan rampung tahun 2022 terealisasi, otomatis akan menjadi sumber pasokan air baku 150 liter per detik untuk air minum," katanya.

Dikatakan, Bendungan Meniting akan menyelesaikan urusan kekurangan air khususnya di wilayah Lombok Barat bagian utara, dan sebagian wilayah Kota Mataram.

"Jadi nanti kebutuhan air untuk wilayah Gunung Sari, Batulayar, Ampenan, dan Rembiga, akan terselesaikan dengan beroperasionalnya Bendungan Meninting. Sedangkan air yang sekarang masuk ke wilayah itu, kita alihkan ke wilayah tengah," katanya.

Sementara untuk wilayah Lombok Barat bagian selatan, pihaknya sudah menyiapkan rencana untuk pengolahan air Sungai Dodokan di wilayah Gerung, Lombok Barat.

Rencananya, tambah Zaini, hasil pengolahan air Sungai Dodokan sebagian airnya akan disalurkan ke wilayah Sekotong dengan menggunakan pompa.

Pasalnya, dengan adanya kegiatan intrenasional MotoGP, pariwisata di Sekotong akan berkembang dengan pesat, tentu yang akan menjadi kendala utama adalah masalah air.

"Karena itulah, kami siapkan langkah antisipasi dengan pengolahan air Sungai Dodokan. Meskipun, rencana itu masih beberapa tahun ke depan, sebab saat ini kita masih fokus ke Bendungan Meninting," katanya.