Dari pantauan Antara, jembatan tersebut mengalami keretakan akibat tanah longsor yang digerus air banjir bandang. Posisi retak itu berada di ujung jembatan yang mengarah ke Kota Mataram.
Bahkan tiang listrik yang berada di atas jembatan tersebut turut roboh termasuk dengan kabelnya. Akibatnya jembatan tersebut ditutup sementara oleh pihak kepolisian.
Bagi pengguna kendaraan yang akan menuju Kota Mataram atau sebaliknya harus menggunakan jembatan kedua yang berada di atas. Petugas terlihat sibuk mengatus arus lalu lintas.
"Kejadian jembatan nyaris ambruk terjadi sejak Senin (6/12) pagi saat hujan turun lebat dan disusul banjir bandang," kata Amak Amat.
Sebelumnya, air setinggi satu meter menggenangi rumah warga di dusun Dopang, Desa Dopang Gungsari, Lombok Barat, Senin (6/12).
Air setinggi satu meter tersebut menyebabkan sembilan rumah terendam air.
Selain itu, banjir tersebut juga memutuskan jalan penghubung antara desa Dopang dan desa Tamansari Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.
Hasil pantauan Antara, Senin, sembilan rumah warga di desa Dopang terendam banjir. Evakuasi barang-barang pun terus dilakukan secara gontong royong dengan dibantu oleh beberapa aparat kepolisian.
"Setidaknya ada sembilan KK dan sembilan rumah warga di sini yang terendam banjir ini. Dan hingga saat ini kita masih evakuasi barang-barang milik warga secara gontong royong," kata Dedy Irawan, salah satu anggota Bhabinkamtibmas kepada Antara.
Dedy juga mengatakan, untuk mengantisipasi banjir susulan, sebagian warga yang rumahnya terendam banjir harus diungsikan. Mengingat curah hujan yang hingga kini terus meningkat.
"Untuk warga yang rumahnya terendam banjir, saat ini kita ungsikan dulu, soalnya hujannya ini kayaknya belum selesai-selesai, takut ada banjir susulan," tambahnya.