Perayaan Imlek di Mataram mengacu standar prokes COVID-19

id imlek,mataram,cina

Perayaan Imlek di Mataram mengacu standar prokes COVID-19

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, perayaan Tahun Baru Imlek di tengah pandemi harus mengacu pada standar protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Selasa, mengatakan, saat mengatakan saat perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina yang jatuh pada 1 Februari 2022, warga Tionghoa tetap bisa beribadah di tempat peribadatan masing-masing.

"Hanya saja, kita berhadap kegiatan peribadatan bisa dilaksanakan dengan tetap menetapkan prokes dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19. Apalagi kasus Omicron sudah ditemukan di Mataram," katanya.

Hal itu disampaikan seusai mengikuti rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dihadiri juga Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi serta pihak terkait lainnya yang membahas beberapa kegiatan keagamaan yang akan berlangsung dalam waktu dekat, serta percepatan vaksinasi sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di ruang tamu Wali Kota Mataram.

Dikatakan, penerapan prokes saat perayaan Imlek tahun ini menjadi atensi bersama dan pihaknya sudah melakukan komunikasi langsung dengan tokoh warga Tionghoa.

"Dalam kondisi saat ini kita harus adaptif, sebab kita berada pada posisi sama yakni ingin segera terbebas dari pandemi COVID-19," katanya.

Terkait dengan itu dari hasil komunikasi sementara, lanjutnya, warga Tionghoa sepakat tidak akan melaksanakan perayaan Tahun Baru Cina seperti masa sebelum pandemi.

Dimana pada masa sebelum pandemi COVID-19, warga Tionghoa merayakan Imlek dengan menggelar acara pementasan dan mendatangkan seniman-seniman dari Tiongkok di pusatkan pada persimpangan Cakranegara.

"Tapi tahun ini kegiatan Imlek yang mengumpulkan orang banyak dan berpotensi menjadi wadah penyebaran COVID-19, ditiadakan," katanya.

Sebelumnya Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi juga mengatakan, kegiatan Imlek di tengah pandemi difokuskan berlangsung di rumah-rumah ibadah warga Tionghoa dengan tetap menerapkan prokes COVID-19.

Sementara untuk kegiatan seremonial ditiadakan, dan itu segera akan disosialisasikan agar warga Tionghoa dapat memahami kondisi daerah di tengah pandemi saat ini.

"Kami juga akan melakukan patroli menghindari adanya potensi kerumunan dan untuk memastikan pelaksanaan ibadah warga Tionghoa berjalan lancar, aman, serta sesuai prokes," katanya menambahkan.