Pemkot akan menata panggung Taman Sangkareang berbasis kearifan lokal

id sangkareang,mataram,pupr

Pemkot akan menata panggung Taman Sangkareang berbasis kearifan lokal

Pembangunan areal plaza Taman Sangkareang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sudah rampung dan akan diresmikan pada Jumat malam (28/1-2022). (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan melakukan penataan panggung di Taman Sangkareang berbasis kearifan lokal sebagai upaya melindungi dan melestarikan budaya dan seni kerajinan daerah, dengan anggaran Rp2 miliar.

"Dengan anggaran itu, panggung yang sudah ada pada bagian utara Taman Sangkareang akan kita lengkapi dengan ornamen bermotif lumbung dan tenun," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Rabu.

Dikatakan, lumbung dipilih menjadi ornamen utama dalam penataan Sangkareang karena lumbung padi menjadi bangunan hasil seni kerajinan yang bernilai penting bagi suku Sasak di Lombok.

"Sedangkan motif tenun, merupakan salah satu hasil kerajinan masyarakat di Pulau Lombok yang sekaligus sebagai ajang promosi produk kerajinan unggulan daerah," katanya.

Karenanya, penataan panggung Taman Sangkareang tersebut dilaksanakan tahun ini agar kondisi kondisi plaza bagian selatan yang sudah rampung dibangun bisa terlihat seimbang.

"Alhamdulillah, penataan plaza Taman Sangkareang bagian selatan sudah rampung dan akan diresmikan pada Jumat malam (28/1-2022). Jadi, tahun ini kita fokus tata panggung bagian utara," katanya.

Miftahurrman mengatakan, dengan akan diresemikannya plaza Taman Sangkareang itu maka areal tersebut sudah bisa dikunjungi masyarakat umum dan diharapkan bisa menjadi magnet bagi para wisatawan.

Pasalnya, plaza Taman Sangkareang yang kuat dengan kearifan lokal tersebut bisa menjadi ikon baru Kota Mataram dan bisa menjadi spot swafoto menarik.

"Keberadaan ornamen lumbung di plaza, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung," katanya.

Di sisi lain, pihaknya berharap agar pemanfaatan plaza itu bisa tetap diawasi dan dijaga agar tidak disalahgunakan, termasuk oleh para pedagang kaki lima.

"Kawasan plaza harus steril dari pedagang," ujarnya.