Hadi Tjahjanto membeberkan penerapan "travel bubble" untuk MotoGP 2022

id travel bubble,2.500 kru balap,motogp

Hadi Tjahjanto membeberkan penerapan "travel bubble" untuk MotoGP 2022

Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto didampingi Kepala Polda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto (kiri) dan Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu M. Faozal ketika memberikan pemaparan dalam rapat koordinasi persiapan MotoGP 2022 di Kantor Dinas Perhubungan NTB, Mataram, Senin (14/2/2022). (ANTARA/HO-Humas Polda NTB)

Mataram (ANTARA) - Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto membeberkan perihal penerapan sistem "travel bubble" untuk perhelatan balap kelas dunia yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022.

"Tidak berbeda sebenarnya dengan tes pramusim kemarin, sistem 'travel bubble' kita terapkan mulai dari keberangkatan, di hotel, dan 'paddock area'," kata Hadi Tjahjanto usai mengikuti rapat koordinasi persiapan balap MotoGP 2022 di Kantor Dinas Perhubungan NTB, Senin.

Namun demikian, mantan Panglima TNI ini mengatakan bahwa ada peningkatan pengamanan dari penerapan sistem "travel bubble" pada ajang MotoGP 2022 mendatang, khususnya di areal "paddock" pebalap.

"Karena yang ikut nanti dari kru itu jumlahnya bertambah dari pramusim, dari 500 jadi 2.500 orang, nantinya kita akan perkuat sistem 'travel bubble', khususnya di area 'paddock'," ujarnya.



Hadi turut menyampaikan bahwa penerapan sistem "travel bubble" juga akan ditingkatkan di kawasan hotel tempat para kru pebalap menginap.

"Tentu hal ini (pengawasan sistem 'travel bubble') nantinya akan kami laksanakan bersama TNI, Polri, untuk jumlahnya akan kita koordinasikan kembali," ucap Hadi.

Tidak lupa dengan objek wisata maupun tempat yang bisa disinggahi para kru dan pebalap MotoGP. Hadi memastikan bahwa pihaknya sudah siap dengan memperluas jangkauan dengan tetap menerapkan sistem "travel bubble".

"Teknisnya kita buatkan panel-panel atau lorong dari hotel atau sirkuit langsung ke objek wisata. Kita sudah monitor mana (objek wisata) yang bagus dan pantas untuk mereka singgah," katanya.



Kepala Polda NTB Inspektur Jenderal Polisi Djoko Poerwanto turut menambahkan bahwa penerapan sistem "travel bubble" untuk para kru dan pebalap tetap akan didahului dengan tahapan karantina.

"Mereka akan menjalani karantina lima hari," ujar Djoko.

Namun penerapan dari sistem "travel bubble" ini Djoko memastikan bahwa pihaknya bersama seluruh pihak terkait akan melaksanakan dengan cara yang tepat.

"Pastinya ada penyempurnaan dari tes pramusim kemarin. Pada intinya bagaimana nanti mereka bisa menikmati balap dengan sistem "travel bubble". Tidak ada perasaan berbeda dengan biasanya, itu teknisnya akan kita bahas lanjutan," ucapnya.