Laba bersih perusahaan anak Mandiri Group capai Rp3 triliun

id bank mandiri,mandiri group,anak usaha bank mandiri,laba bank mandiri,bsi

Laba bersih perusahaan anak Mandiri Group capai Rp3 triliun

Tangkapan layar - Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo saat konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (30/4/2024). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri Group melalui seluruh perusahaan anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp3 triliun pada kuartal pertama di tahun 2024 atau tumbuh 10,7 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).

"Kinerja perseroan yang baik tidak lepas dari kontribusi perusahaan anak kami," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo saat konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa.

Dari sisi laba bersih, perusahaan anak Mandiri Group yang menjadi kontributor terbesar yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan perolehan laba bersih senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I 2024. Kemudian, disusul oleh Mandiri Taspen dengan laba bersih sebesar Rp486 miliar dan AXA Mandiri Financial Services dengan laba bersih Rp350 miliar.

Secara total, aset perusahaan anak juga tumbuh yakni sebesar 14,2 persen secara YoY menjadi Rp525,6 miliar pada kuartal I 2024 dari sebelumnya Rp460,08 miliar pada kuartal I 2023. Pertumbuhan aset tersebut didorong oleh Mandiri Utama Finance dan Mandiri Tunas Finance yang masing-masing membukukan pertumbuhan sebesar 43,6 persen YoY dan 22,6 persen YoY.

Sigit menyebutkan, perusahaan anak Mandiri Group juga membukakan kinerja yang baik dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 15,6 persen YoY menjadi Rp322 triliun pada kuartal I tahun 2024.

Baca juga: BTPN catat pertumbuhan penyaluran kredit 24 persen
Baca juga: PNM tak naikkan bunga kredit


Secara konsolidasi, Bank Mandiri mencetak laba bersih sebesar Rp12,7 triliun di kuartal I 2024 atau tumbuh 1,13 persen YoY. Dari sisi penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatat kredit konsolidasi mencapai Rp1.435 triliun pada kuartal I 2024 atau meningkat 19,1 persen secara YoY.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, likuiditas perseroan juga turut mencatatkan pertumbuhan yang sangat sehat di mana dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi tumbuh 13 persen YoY mencapai Rp1.572 triliun, dengan rasio dana murah (CASA) perseroan terjaga pada level 79,4 persen secara bank only dan 74,4 persen secara konsolidasi pada kuartal I 2024.