Badung (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani pada Rapat Pleno Kedua Evaluasi Kerangka Kerja Sendai (Sendai Framework) menyampaikan bahwa parlemen mempunyai peran penting dalam upaya mengurangi risiko bencana.
Dalam pertemuan yang merupakan rangkaian Sesi Ke-7 Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana atau Global Platform for Disarter Risk Reduction (GPDRR), Puan menjelaskan peran penting itu ada di fungsi parlemen yang berwenang menerbitkan regulasi dan mengesahkan anggaran usulan pemerintah.
“Parlemen berada dalam posisi yang unik dalam penanganan bencana sebagai katalis pembuatan kebijakan, di antaranya menjembatani kepentingan berbagai pihak,“ kata Puan saat memberi sambutan Pada Rapat Pleno di BNDCC, Badung, Bali, Kamis.
Baca juga: COVID-19 jadi alarm pentingnya kerja sama global
Ia menyampaikan DPR RI bersama parlemen lain yang tergabung dalam Inter-Parliamentary Union (IPU) berkomitmen mendukung upaya pengurangan risiko bencana.
“Sebagai Presiden Sidang Majelis Ke-144 IPU di Bali 20–24 Maret 2022, saya memimpin disepakatinya Deklarasi Nusa Dua sebagai upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” kata dia.
Deklarasi Nusa Dua menyepakati adanya penguatan aksi nasional pencegahan krisis iklim di antaranya mencakup dunia tanpa emisi karbon (net zero emission). Tidak hanya itu, IPU melalui Deklarasi Nusa Dua menyepakati perlunya dukungan dana untuk aksi iklim di negara berkembang sebesar 100 miliar dolar AS. Meskipun demikian, Puan menilai kerja sama di tingkat internasional harus berpijak pada kebijakan di dalam negeri.
“Fondasi internal negara perlu diarahkan pada membangun kedaulatan pangan, industri ramah lingkungan, optimalisasi energi baru dan terbarukan, serta pembangunan berwawasan ketahanan menghadapi bencana,” kata Puan pada rapat pleno itu.
Ketua DPR RI pada sambutannya menegaskan dukungannya terhadap aksi global pengurangan risiko bencana. “DPR RI siap bergerak bersama dengan parlemen negara lain untuk memperkuat peran dalam risiko bencana. Sekarang, saatnya segera bertindak tanpa menunda, without any delay,” kata Puan Maharani. Ia meyakini rangkaian pertemuan di GPDRR 2022 dapat menghasilkan rumusan yang mampu memperkuat kemampuan dunia menghadapi bencana.
Berita Terkait
Bupati Klungkung kenalkan "Menyama Braya" hadapi bencana
Sabtu, 28 Mei 2022 21:38
GPDRR 2022 ditutup dengan hasil "Bali Agenda for Resilience"
Sabtu, 28 Mei 2022 6:27
Deputy Minister reviews readiness of GWK for welcoming GPDRR
Jumat, 27 Mei 2022 18:11
Indonesia tawarkan ketahanan berkelanjutan atasi risiko bencana
Kamis, 26 Mei 2022 19:49
COVID-19 jadi alarm pentingnya kerja sama global
Kamis, 26 Mei 2022 18:35
GPDRR platform tepat bagi dunia bangun kolaborasi kebencanaan
Rabu, 25 Mei 2022 5:39
GPDRR chance for sharing disaster mitigation experiences
Selasa, 24 Mei 2022 19:47
Perkuat aksi kebencanaan, UNDP andalkan kepemimpinan Indonesia G20
Selasa, 24 Mei 2022 5:45