Mataram (ANTARA) - Polisi di wilayah Nusa Tenggara Barat memantau aktivitas pengiriman ternak, khususnya sapi, guna mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto di Mataram, Sabtu, mengatakan kegiatan pemantauan ini merupakan salah satu upaya kepolisian membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran PMK.
"Utamanya pemantauan di pelabuhan-pelabuhan, kami bekerja sama dengan balai karantina dan juga dinas peternakan," kata Artanto.
Pemantauan pengiriman sapi dikhususkan di Pulau Sumbawa. Untuk Pulau Lombok, pemerintah sudah menutup aktivitas pengiriman seiring dengan meningkatnya temuan PMK pada ternak sapi.
Begitu juga dengan membatasi kegiatan jual beli hewan, khususnya di pasar hewan. Khusus di Pulau Lombok, sudah tidak ada lagi kegiatan jual beli di pasar hewan.
Upaya lain yang dilakukan kepolisian adalah memantau kondisi kesehatan sapi yang ada di setiap kandang petani ternak.
"Bersama dengan pemerintah, sapi-sapi yang ada di setiap kandang dicek. Kami juga memberikan edukasi kepada peternak dan melayani suntik vaksin bagi ternak yang sehat. Untuk yang sakit, langsung diobati dan lakukan karantina," ujarnya.
Berita Terkait
Benahi tata kelola magang mahasiswa cegah kasus "ferienjob"
Minggu, 7 April 2024 19:17
Penyediaan antropometri salah satu upaya cegah stunting
Minggu, 16 April 2023 20:40
Menko PMK sebut pelibatan masyarakat kunci utama cegah stunting
Minggu, 5 Maret 2023 15:22
Kemenko PMK sebut orang tua berperan besar cegah perkawinan anak
Minggu, 15 Januari 2023 19:47
Prokes dan vaksin cegah risiko penularan subvarian baru
Jumat, 9 Desember 2022 17:28
Menko PMK berharap PHK jadi jalan terakhir untuk cegah keluarga miskin baru
Kamis, 24 November 2022 7:25
Kemenko PMK mendorong surveilans berbasis masyarakat
Rabu, 5 Oktober 2022 15:09
Kemenko PMK ajak masyarakat berperan aktif cegah COVID-19
Rabu, 24 Agustus 2022 21:25